Mahadewa : Dewa Siwa Ditinggalkan Oleh Istrinya Dewi Parwati

Apakah ketiga Putra Raja Iblis yaitu Tarkasur akan kembali ke dunia kebatilan? dengan pengaruh yang diberikan oleh Ayahnya Sampai sejauh mana dia akan sanggup bertahan untuk tetap menjadi bakta Dewa Siwa setelah mendapat anugerah tidak akan mati bila tetap dalam kebenaran. Dan kegelisahan para Dewa kembali akan diuji. Sebab kalau mereka kembali kejalan yang jahat, maka kekuasaan para Iblis tidak bisa dilawan. Tentunya semakin kuat. 

Sementara itu Dewi Parwati diajak oleh Ibunya untuk ke Istana dalam beberapa hari. Karna seorang Ibu memang tidak menginginkan putrinya tinggal di sebuah pegunungan yang tidak jelas. Sebuah rumah yang beralaskan batu-batuan dan beratapkan langit. Kamar berdua untuk Dewa Siwa dan Dapur memasak pun tidak ada. Maka kecemasan Ibunya itulah yang membuat  Mahadewa menyetujui keinginan Ibunya membawa Parwati ke Istana. Kemudian apakah Dewa Siwa  harus menghalangi niat Ibu mertuanya, sekalipun dia sudah mengetahui dalam pikiran Ibu Parwati.

Mahadewa dan seluruh pengisi Kailas pasti akan merasa sedih ditinggalkan oleh Dewi Parwati. Segala sesuatu dipersiapkannya selama dia pergi. Dan memberikan pesan kepada Nandhi agar selalu memberikan makan sesuai aturan. Sesungguhnya dalam hati Dewi Parwati timbul sebuah pertanyaan kenapa dia begitu cepat mengiyakan kepergiannya setelah diajak oleh Ibunya. 

Namun Guru Braspati (Mahaguru Dewa Indra) mengingatkan Dewa Indra, bahwa kembalinya ketiga pangeran Raja Iblis kedalam kejahatan maka otomatis anugerah yang diberikan Mahadewa hilang, diambil oleh Dewa Siwa sendiri. Benar, yang dirasakan oleh Dewa Indra. Bahwa rayuan Ayahnya bisa membawa ketiga Pangeran Iblis tersebut ke kebatilan. Tapi, memang benar! Bahwa sebenarnya kembalinya ketiga pangeran iblis tersebut malah memberikan keuntungan pada para Dewa. Dengan itu anugerah yang diberikan akan kembali diambil oleh Mahadewa.


Trikura, sebuah tempat khusus untuk para iblis. Itulah permintaan Raja Iblis untuk ketiga Putranya. Tepat tersebut akan dinamai dengan Nirwana Iblis, Bumi dan Neraka. Semua untuk membangun kuil terebut akan digali dari bumi. Kuil para iblis tersebut akan dibuat dari emas. Sehingga dari tempat tersebutlah para iblis akan menyusun rencana untuk menyerang para dewa.

Berpisahnya Mahadewa dan Dewi parwati membuat mereka terlihat galau. Sepertinya perpisahan tersebut seolah terjadi perpisahan lama diantara mereka. Untuk mengobati rasa kerinduan diantara mereka. Mahadewa datang ke istana dengan sebuah penyamaran dirinya menjad seorang peramal yang sangat handal. Tetapi seorang istri tidak boleh dibohongi  seorang suami. Sehingga sekali lihat saja, dia menyadari orang yang didepannya yang menyamar sebagai peramal adalah suaminya sendiri.

Kepergian Dewi Parwati setelah di izinkan suaminya dengan sebuah senyuman masih tetap lekat dalam pikirannnya bahwa Dewa Siwa tidak sedih dengan kepergiannya. Sehingga dia menyangkal yang dikatakan oleh Peralamal tersebut (Dewa Siwa) bahwa dirinya sedih ditinggalkan oleh istrinya. 

Apakah ketiga Putra Raja Iblis yaitu Tarkasur akan kembali ke dunia kebatilan? dengan pengaruh yang diberikan oleh Ayahnya Sampai sejauh mana dia akan sanggup bertahan untuk tetap menjadi bakta Dewa Siwa setelah mendapat anugerah tidak akan mati bila tetap dalam kebenaran. Dan kegelisahan para Dewa kembali akan diuji. Sebab kalau mereka kembali kejalan yang jahat, maka kekuasaan para Iblis tidak bisa dilawan. Tentunya semakin kuat. 

Sementara itu Dewi Parwati diajak oleh Ibunya untuk ke Istana dalam beberapa hari. Karna seorang Ibu memang tidak menginginkan putrinya tinggal di sebuah pegunungan yang tidak jelas. Sebuah rumah yang beralaskan batu-batuan dan beratapkan langit. Kamar berdua untuk Dewa Siwa dan Dapur memasak pun tidak ada. Maka kecemasan Ibunya itulah yang membuat  Mahadewa menyetujui keinginan Ibunya membawa Parwati ke Istana. Kemudian apakah Dewa Siwa  harus menghalangi niat Ibu mertuanya, sekalipun dia sudah mengetahui dalam pikiran Ibu Parwati.

Mahadewa dan seluruh pengisi Kailas pasti akan merasa sedih ditinggalkan oleh Dewi Parwati. Segala sesuatu dipersiapkannya selama dia pergi. Dan memberikan pesan kepada Nandhi agar selalu memberikan makan sesuai aturan. Sesungguhnya dalam hati Dewi Parwati timbul sebuah pertanyaan kenapa dia begitu cepat mengiyakan kepergiannya setelah diajak oleh Ibunya. 

Namun Guru Braspati (Mahaguru Dewa Indra) mengingatkan Dewa Indra, bahwa kembalinya ketiga pangeran Raja Iblis kedalam kejahatan maka otomatis anugerah yang diberikan Mahadewa hilang, diambil oleh Dewa Siwa sendiri. Benar, yang dirasakan oleh Dewa Indra. Bahwa rayuan Ayahnya bisa membawa ketiga Pangeran Iblis tersebut ke kebatilan. Tapi, memang benar! Bahwa sebenarnya kembalinya ketiga pangeran iblis tersebut malah memberikan keuntungan pada para Dewa. Dengan itu anugerah yang diberikan akan kembali diambil oleh Mahadewa.


Trikura, sebuah tempat khusus untuk para iblis. Itulah permintaan Raja Iblis untuk ketiga Putranya. Tepat tersebut akan dinamai dengan Nirwana Iblis, Bumi dan Neraka. Semua untuk membangun kuil terebut akan digali dari bumi. Kuil para iblis tersebut akan dibuat dari emas. Sehingga dari tempat tersebutlah para iblis akan menyusun rencana untuk menyerang para dewa.

Berpisahnya Mahadewa dan Dewi parwati membuat mereka terlihat galau. Sepertinya perpisahan tersebut seolah terjadi perpisahan lama diantara mereka. Untuk mengobati rasa kerinduan diantara mereka. Mahadewa datang ke istana dengan sebuah penyamaran dirinya menjad seorang peramal yang sangat handal. Tetapi seorang istri tidak boleh dibohongi  seorang suami. Sehingga sekali lihat saja, dia menyadari orang yang didepannya yang menyamar sebagai peramal adalah suaminya sendiri.

Kepergian Dewi Parwati setelah di izinkan suaminya dengan sebuah senyuman masih tetap lekat dalam pikirannnya bahwa Dewa Siwa tidak sedih dengan kepergiannya. Sehingga dia menyangkal yang dikatakan oleh Peralamal tersebut (Dewa Siwa) bahwa dirinya sedih ditinggalkan oleh istrinya. 

Posted by Unknown

Tweet