Sinopsis dan Jalan Cerita The Legend of The Blue Sea Episode 5 Bagian Kedua

Sinopsis dan Jalan Cerita The Legend of The Blue Sea Episode 5 Bagian Kedua - Sim Chung yang salah mengerti dengan maksud ucapan Shi Ah mengklarifikasi bahwa dia tidak menghisap darah Joon Jae. Malas berdebat, Shi Ah memberitahu Sim Chung bahwa dia akan langsung pada intinya, menyuruhnya keluar dari rumah Joon Jae. Shi Ah menyarankan agar dia jangan tinggal disini seperti raja dari semua parasit. Karna kesal, Sim Chung memandangi jari Shi Ah yang terlentang dan kemudian menggigitnya dengan keras.

Shi Ah berteriak kesakitan, dan pada akhirnya jarinya harus diperban. Duduk di depan Joon Jae, Sim Chung hanya menundukkan kepalanya saat Joon Jae bertanya dengan marah, “Apa kau sejenis anak anjing gila? Mengapa kau menggigit orang?” Shi Ah  meminta Joon Jae jangan terlalu keras padanya dan bahwa jarinya tidak terlalu sakit. Sim Chung mengangkat kepalanya dan memelototinya dengan ketus karna tahu dia hanya berbohong.

Sim Chung dengan lembut memberitahu bahwa Shi Ah menyuruhnya keluar, namun Joon Jae balik bertanya apa dia tidak akan pergi.  Joon Jae mengulangi kembali ucapan Sim Chung bahwa dia akan pergi hari ini  kalau dia tidak memberitahunya. Shi Ah bertanya apa yang harus diberitahu oleh Sim Chung, dan Joon Jae menjawab hanya sesuatu. Saat pergi mengantar Shi Ah mengambilkan taksi, Joon Jae berpesan agar Sim Chung bersiap-siap untuk pergi. Di jalan, Joon Jae tak memperhatikan saat Shi Ah memberitahu tentang barang peninggalan beratus-ratus tahun lalu yang tak biasa yang ditemukan di laut dekat Yangyang. Saat Shi Ah bertanya apa dia ingin melihatnya, Joon Jae tak meresponnya. Dia malah menyuruh Shi Ah masuk kedalam taksi dan pergi – padahal Shi Ah baru ingin menunjukkan gambar di ponselnya  dimana sebuah guci dengan ukiran seorang putri duyung mencium seorang pria.

Saat Joon Jae sedang pergi, Shim Chung memanfaatkan kesempatan itu menonton sebuah  drama di TV sambil memakan camilan. Dia menonton dengan serius saat pasangan tersebut berjalan di salju dan pemeran wanita memberitahu kekasihnya ‘jika kau mengungkapkan bahwa kau mencintai seseorang di salju pertama, maka cinta itu akan menjadi kenyataan.’ Sim Chung bergumam, “Benarkah? Apa memang seperti itu?.” Sim Chung menutup wajahnya dengan plastik camilannya saat dia melihat pasangan itu berciuman, meskipun dari plastik transparan itu dia tersenyum malu melihat ciuman mereka.

Dia mendengar Joon Jae datang,  dan bergegas naik ke loteng kamarnya dengan sebuah tangga dan membawa remote TV di tangannya. Joon Jae masuk dan mendapati lantai kamarnya berserakan dengan sisa-sisa makanan ditambah lagi dia melihat sepenggal adegan ‘ciuman’di TV  yang belum dimatikan oleh Sim Chung. Joon Jae mematikannya, namun TV nya kembali menyala karna remote yang ada di tangan Sim Chung. Sim Chung masih penasaran sehingga dia membesarkan volumenya dan berusaha mendengarnyaa dengan menempelkan telinganya dekat ke pintu kecilnya. Tapi di dalam kamarnya, dia mencium bau yang enak sehingga memutuskan untuk keluar.

Dia mendapati Joon Jae memaggang sosis daging yang khusus ia buatkan untuknya. Setelah selesai makan, Joon Jae memberikan Sim Chung sebuah ponsel dan menunjukkan bagaimana cara menggunakannya. Joon Jae juga memberinya kartu transportasi umum dan menyuruhnya pergi. Sim Chung bertanya apa sekarang ‘sampai lain waktu’ kita. Joon Jae menjawab ya, dan bertanya apa dia tahu mengapa janjinya ada. Sim Chung menjawab bahwa janjinya ada untuk disimpan, sama seperti yang ia beritahu pada Joon Jae saat mereka di Spanyol. Joon Jae menyuruh Sim Chung mengambil semuanya dan pergi  jika tak ada lagi yang harus ia katakan padanya. Namun Sim Chung meminta Joo  Jae juga membuat janji padanya, dan memberitahunya agar mereka membuat salju pertama sebagai ‘sampai lain waktu’ mereka.

Joon Jae bertanya mengapa mereka mereka membutuhkan ‘sampai lain waktu’ dan Sim Chung menjawab karna ada sesuatu yang ingin ia beritahu di hari salju pertama. Joon Jae mendesaknya untuk mengatakannya sekarang, dan Sim Chung menutup mulutnya dengan tangannya dan bergumam bahwa dia tak dapat mengatakannya sekarang. 

Sim Chung menunjuk Namsan Tower dari kejauhan dan mengajaknya bertemu disana. Joon Jae awalnya menolak karna disana akan sangat padat saat salju, sampai ia akhirnya setuju saat Sim Chung berkata, “Tapi ada sesuatu yang harus kuberitahu padamu pada hari itu. Jika kau berjanji padaku, maka aku akan pergi.”

Setelah Sim Chung pergi, Joon Jae bergegas mengambil ponselnya untuk melacak kebedaraan Sim Chung dengan GPRS. Joon Jae beralasan sengaja melacaknya karna ingin mengetahui siapa sebenarnya Sim Chung, kemana ia pergi, siapa yang ia temui dan mengapa dia ada disini; tapi apa mungkin karna ia khawatir??

Sim Chung berhenti saat melihat ikan-ikan kecil di akuarium dan memberitahu mereka dengan bahasa manusia bahwa dia tidak akan memakannya setelah melihat mereka ketakutan. Ikan-ikan itu berbaris mendengarnya, dan Sim Chung bahkan memberitahu mereka bahwa dia telah menempuh perjalanan jauh karna seorang pria. Sim Chung berkata dia tidak meminta banyak. Dia hanya ingin tinggal bersamanya, saling mencintai sama  lain dan saling mendampingi. Di dalam rumah, Nam Doo bertanya apa Joon Jae benar-benar mengusir Sim Chung di cuaca dingin seperti ini. Joon Jae berkata tidak sedingin itu, namun Tae Oh menunjukkan atikel online yang mendukung Nam Doo.

Nam Doo melihat dia orang yang membingungkan, baru kemarin dia seperti orang gila menerobos lampu jalan karna Sim Chung sendirian; tapi hari ini dia mengusir wanita miskin dicuaca yang sangat dingin. Meskipun Joon Jae beralasan karna kemarin berbahaya, Nam Doo berkata bahwa dunia luar jauh lebih berbahaya. Tae Oh kembali memperlihatkan artikel online di ponselnya tentang kejahatan yang meningkat di hari libur. Nam Doo berkata bahwa Joon Jae memang bukan wali Sim Chung, tapi Sim Chung mereka adalah malaikat yang memberinya sebuah cincin gratis seharga $26 juta. Nam Doo mengingatkan Joon Jae bahwa Sim Chung bukan hanya miskin, tapi dia miskin yang tak tahu apa-apa diluar sana.

Joon Jae berpura-pura tak khawatir, dan setelah melihat GPRS di ponselnya dia menyusul Sim Chung ke Gangnam – mengabaikan Nam Doo yang memberitahunya tentang target mereka untuk projek selanjutnya.  Nam Doo memberitahu target mereka selanjutnya adalah orang yang bepergian dengan menempelkan stiker Harvard di belakang mobilnya padahal gelar tertinggi yang didapatnya hanya  dari sebuah institusi yang berfokus pada keahlian. Kita melihat orang yang ia maksud adalah Jin Joo. Nam Doo telah mencari tahu karakternya yang sensitif terhadap sistem sekolah dan lingkungannya,  memiliki anjing bernama Baek Ah 500 karna biaya perawatannya 500 ribu Won sebulan dan menjadi hemat ketika menghadapi donasi 50 sen, dan bahkan memalsukan penurunan penjualan dari buku laporan suaminya  utuk memenuhi dana taktisnya dan sedang mencari-cari dimana dia harus berinvestrasi. Dengan kata lain, bagi Nam Doo target mereka hanya seorang yang memegang uangnya dengan cara yang buta dan tidak akan bisa melaporkan apapun jika sakunya dikosongkan.

Jin Joo ditemani Yoo Ran, pembantunya datang ke klinik hewan; namun disana Jin Joo malah tersinggung setelah pegawai kliniknya mengira Yoo Ran adalah Nyonya Besar. Di rumah dia memberikan tiga kantong besar berisi pakaian yang ada di lemari pakaiannya dan menyuruh Yoo Ran membuangnya. in Joo beralasan dia akan mengisi lemarinya dengan pakaian-pakaian yang baru, meskipun Ahjumma melihat masih ada banyak barang-barang baru.  Dia tak menjawab saat Yoo Ran bertanya ada apa dengan pakaiannya. Dan karna kesal dengan kejadian tadi di klinik hewan Jin Joo malah mengomeli Yoo Ran, dan dengan ketus menyuruhnya keluar dari rumahnya. Yoo Ran terpaksa membawa pakaian-pakaian itu ke tempat sampah dengan suasana hati yang buruk, namun untungnya  dia  tidak bertemu dengan Seo Hee yang bertandang ke rumah Jin Joo.

>Seo Hee sengaja datang ke rumahnya untuk mengucapkan terima kasih karna makanannya kemarin yang disukai oleh suaminya setelah selama ini suaminya tak memiliki selera makan. Jin Joo lega mendengarnya, dan bersedia membuatkannya lagi makanan yang sama. Setelah Seo Hee pergi, suasana hati Jin Joo berubah. Saat Yoo Ran kembali dan bersiap untuk mengepak barang-barangnya keluar dari rumahnya, Jin Joo mengklarifikasi bahwa dia tidak pernah menyuruhnya keluar dari rumahnya. Jin Joo bersikap manis di depannya,  memuji pakaiannya dan berjanji mulai  dari sekarang akan menjaga ucapannya.

Pakaian yang tadi dibuang oleh Jin Joo diambil oleh Sim Chung dan seorang temannya yang tunawisma. Si tunawisma kasihan melihat Sim Chung diusir di tengah cuaca dingin seperti ini, meskipun Sim Chung meyakinkannya bahwa dia tidak diusir dan hanya disuruh pergi dan akan bertemu kembali dengan Joon Jae. Sim Chung berharap memiliki rumah setelah melihat dua orang diseberang jalan masuk ke rumah mereka.  Si tunawisma berkata rumah itu bukan rumah mereka , tapi milik bank yang ia sebut mereka adalah pengemis bank.

Si tunawisma menyuruh Sim Chung melihat bahu orang-orang yang ada diseberang jalan dan berkata semuanya membungkuk karna membayar hutang dari bank. Si tunawisma membanggakan bahwa mereka lebih kaya dari orang-orang itu karna setidaknya mereka tak punya hutang. Mereka hanya mengkhawatirkan tiga hal – udara yang dingin, kehangatan, kelaparan. Sim Chung bertanya bagaimana dia menghasilkan uang, dan si tunawisma kemudian menyuruhnya membagikan selebaran di jalanan. Dia menunjukkan pada Sim Chung bagaimana melakukannya namun saat si tunawisma memberikan selebaran dengan tersenyum pada orang yang lewat, dia malah diacuhkan.

Si tunawisma menasihati Sim Chung agar dia tak terluka saat diabaikan, dan menunjukkan orang yang akan mengawasinya yang sedang memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.  Si tunawisma memberitahu Sim Chung bahwa dia tak tertarik menghasilkan uang hanya demi sebuah kotak yang terisolasi untuk memblokir dingin dan kerak roti untuk mengisi rasa lapar.

Sim Chung  memberitahu si tunawisma bahwa dia akan menghasilkan uang dan memberikannya pada Joon Jae yang sangat mencintai uang. Sim Chung mulai membagikan selebarannya tapi  dia hanya diabaikan oleh orang-orang yang lewat. Berhasil mendapati lokasi Sim Chung lewat GPRS di ponselnya, dia bersembunyi dari kejauhan dan bertanya-tanya apa yang sedang ia lakukan disini. Namun ia kesal saat melihat seorang pria pemilik selebaran itu malah mengomeli Sim Chung karna tak becus dan hanya berjalan mondar mandir sehingga tak akan memberinya uang. Joon Jae menelpon pengelola parkiran dan mobil orang itu diderek pergi.

Tak lama empat murid sekolah menghampiri Sim Chung dan meminta banyak selebaran saunanya. Namun ternyata  diam-diam mereka mengambil banyak selebaran untuk ditukar dengan uang yang diberikan oleh Joon Jae – 1000 won untuk dua selebaran. Sim Chung yang lagi kelaparan di tengah cuaca yang dingin, seorang wanita datang memberinya makanan dan juga mengambil selebaran saunanya. Wanita itu memberinya semangat untuk bekerja keras sementara Sim Chung menganggap orang itu telah berbaik hati padanya. Si wanita tadi juga adalah orang suruhan Joon Jae dan bertanya apa wanita itu adalah orang yang akan ia nikahi  atau apa dia adalah cinta pertamanya. Sambil memberinya uang, Joon Jae berkata tidak untuk keduanya.

Seorang pria datang mendekati Sim Chung dan memberinya kartu namanya dan meminta nomor telponnya. Ponsel Sim Chung berbunyi dan Joon Jae yang sedang mengawasinya memberitahunya untuk tidak sembarangan memberikan nomor telponnya pada orang lain. Joon Jae menjelaskan orang itu mungkin orang jahat, sehingga Sim Chung memasang wajah seramnya dan orang asing itu pun pergi karna ketakutan.

Sim Chung bertanya dengan bahagia dia ada dimana, dan Joon Jae menjawab bahwa dia berada sangat jauh darinya. Sayang keberadaannya ketahuan saat  berusaha bersembunyi dibalik sebuah stan. Sim Chung dengan bahagia menghampirinya dan bertanya mengapa dia datang  dan apa dia ingin melihatnya. Joon Jae  berpura-pura hanya kebetulan lewat, dan menjelaskan bahwa Seoul hanya sebesar telapak tangan sehingga mereka bisa bertemu dengan orang yang mereka kenal.

Sim Chung  bertanya apa mereka bisa bertemu kembali dengan tidak sengaja,  dan Joon Jae menjawab dia tidak yakin dan bahwa mereka hanya perlu menunggu dan melihatnya. Saat Joon Jae akan pergi, Sim Chung berteriak memanggil namanya dan berbisik bahwa dia disini untuk menghasilkan banyak uang, dan akan memberikan semua padanya. Sementara itu di perusahaan Chi Hyun mendiskusikan pada ayahnya tentang urusan perusahaan dan memberitahu ayahnya bahwa dia belum akan pulang karna ada janji. Dia bertanya apa ayahnya merindukan Joon  Jae. Chi Hyun berkata bahwa  dia juga penasaran dengan Joon Jae dan ingin menemuinya, dan bertanya apa dia harus mencarinya. Dia memberi saran pada ayahnya untuk tidak memberitahu  ibu bahwa ayahnya sedang mencari Joon Jae.

Sim Chung membagikan selebarannya sampai malam, namun tiba-tiba saja pria bertopi muncul di depannya, dia adalah Ma Dae Young. Sim Chung tampak waspada di depannya dan menolak memberikan selebaran padanya. Sim Chung bertanya, “Kau mengenakan topi lagi?” Hujan turun sehingga Sim Chung segera berlari untuk mencari tempat berteduh, meninggalkan Ma Dae Young yang menduga Sim Chung mengenalinya.

Chi Hyun diam-diam memarkirkan mobilnya di depan rumah Joon Jae, sementara  Joon Jae yang tengah berdiri depan pintu kaca jendelanya  melihat salju pertama di Seoul akhirnya turun setelah tadi hujan lebat, sesuai berita yang ia dengar di radio bahwa setelah hujan lebat ini akan  mempengaruhi udara dingin di atmosfir yang berarti salju akan turun dengan segera. Sim Chung berteduh di sebuah toko serba ada  dari hujan dan tak lama  salju pun turun. Disana, dia bertemu dengan seorang anak kecil yang pernah mentraktir dan memberinya uang. Anak kecil itu bertanya apa dia sedang menunggu disini untuk kembali mengambil uang dari anak kecil.  Sim Chung berkata tidak, dan menunjukkan selebaran untuk menghasilkan uang.

Sim Chung bertanya apa ini salju pertama, dan anak kecil itu mengkonfirmasinya.  Sim Chung memberitahu bahwa dia harus secepatnya pergi ke Namsan, dan anak kecil ini menebak bahwa dia pasti ingin bertemu dengan Joon Jae disana.

Sim Chung bertanya bagaimana dia tahu, dan anak kecil ini berkata bahwa dia baru saja mengatakannya. Sim Chung tak percaya  dia bisa mendengarnya dan berkata bahwa orang-orang awam tidak bisa mendengar suara aslinya. Anak kecil ini tak mengerti dengan maksud ucapannya dan menyarankan Sim Chung untuk naik taksi kalau punya uang atau sebaliknya dia bisa naik naik bus untuk bisa kesana. >Awalnya Joon Jae malas dan bahkan mengeluh untuk pergi ke Namsan Tower karna berpikir Sim Chung bisa memberitahunya saja lewat sms atau telpon, tapi ia ia bergegas bersiap-siap  untuk menemui Sim Chung setelah melihat di ponselnya lewat GPRS bahwa Sim Chung telah bergerak menuju kesana. Ia pun berharap Shim Chung memberitahunya sesuatu yang baik.

Namun saat dia keluar mengemudikan mobilnya menuju Namsan Tower, diam-diam Chi Hyun mengikutinya dari belakang. Sim Chung turun dari bus. Saat melihat Namsam Tower tak jauh lagi, Sim Chung bergumam dengan bahagianya, “Heo Joon Jae, tunggu aku!” Dia berlari dengan penuh  bahagia menuju pintu masuk Namsam Tower. Sayang mobil Joon Jae lebih dulu lewat saat Sim Chung menyeberang sehingga mereka  tak bertemu.

Sambil memegang selebaran di tangannya, Sim Chung sejenak berhenti di tengah jalan pintu masuk memandangi Namsam Tower, tapi tiba-tiba saja sebuah mobil menabraknya dan ia terjatuh. Pemilik mobil yang menabrak Sim Chung keluar dan  orang itu ternyata Chi Hyun. Joon Jae telah tiba di sekitar Namsam Tower yang telah dipadati oleh banyak orang berkumpul disana. Di atas Namsan Tower dia menunggu kedatangan Sim Chung di tengah udara dingin yang menyengat. Dia sejenak mengkonfirmasi keberadaan Sim Chung lewat GPRS di ponselnya, sementara Sim Chung yang mengalami kecelakaan memandangi Namsam Tower dengan  pandangan yang kabur sebelum ia pingsan dengan air mata yang menetes di pipinya.

Sumber dari aktriskorea.web.id/sinopsis-drama-korea/sinopsis-the-legend-of-the-blue-sea-episode-5-bagian-kedua-drama-korea/
Sinopsis dan Jalan Cerita The Legend of The Blue Sea Episode 5 Bagian Kedua - Sim Chung yang salah mengerti dengan maksud ucapan Shi Ah mengklarifikasi bahwa dia tidak menghisap darah Joon Jae. Malas berdebat, Shi Ah memberitahu Sim Chung bahwa dia akan langsung pada intinya, menyuruhnya keluar dari rumah Joon Jae. Shi Ah menyarankan agar dia jangan tinggal disini seperti raja dari semua parasit. Karna kesal, Sim Chung memandangi jari Shi Ah yang terlentang dan kemudian menggigitnya dengan keras.

Shi Ah berteriak kesakitan, dan pada akhirnya jarinya harus diperban. Duduk di depan Joon Jae, Sim Chung hanya menundukkan kepalanya saat Joon Jae bertanya dengan marah, “Apa kau sejenis anak anjing gila? Mengapa kau menggigit orang?” Shi Ah  meminta Joon Jae jangan terlalu keras padanya dan bahwa jarinya tidak terlalu sakit. Sim Chung mengangkat kepalanya dan memelototinya dengan ketus karna tahu dia hanya berbohong.

Sim Chung dengan lembut memberitahu bahwa Shi Ah menyuruhnya keluar, namun Joon Jae balik bertanya apa dia tidak akan pergi.  Joon Jae mengulangi kembali ucapan Sim Chung bahwa dia akan pergi hari ini  kalau dia tidak memberitahunya. Shi Ah bertanya apa yang harus diberitahu oleh Sim Chung, dan Joon Jae menjawab hanya sesuatu. Saat pergi mengantar Shi Ah mengambilkan taksi, Joon Jae berpesan agar Sim Chung bersiap-siap untuk pergi. Di jalan, Joon Jae tak memperhatikan saat Shi Ah memberitahu tentang barang peninggalan beratus-ratus tahun lalu yang tak biasa yang ditemukan di laut dekat Yangyang. Saat Shi Ah bertanya apa dia ingin melihatnya, Joon Jae tak meresponnya. Dia malah menyuruh Shi Ah masuk kedalam taksi dan pergi – padahal Shi Ah baru ingin menunjukkan gambar di ponselnya  dimana sebuah guci dengan ukiran seorang putri duyung mencium seorang pria.

Saat Joon Jae sedang pergi, Shim Chung memanfaatkan kesempatan itu menonton sebuah  drama di TV sambil memakan camilan. Dia menonton dengan serius saat pasangan tersebut berjalan di salju dan pemeran wanita memberitahu kekasihnya ‘jika kau mengungkapkan bahwa kau mencintai seseorang di salju pertama, maka cinta itu akan menjadi kenyataan.’ Sim Chung bergumam, “Benarkah? Apa memang seperti itu?.” Sim Chung menutup wajahnya dengan plastik camilannya saat dia melihat pasangan itu berciuman, meskipun dari plastik transparan itu dia tersenyum malu melihat ciuman mereka.

Dia mendengar Joon Jae datang,  dan bergegas naik ke loteng kamarnya dengan sebuah tangga dan membawa remote TV di tangannya. Joon Jae masuk dan mendapati lantai kamarnya berserakan dengan sisa-sisa makanan ditambah lagi dia melihat sepenggal adegan ‘ciuman’di TV  yang belum dimatikan oleh Sim Chung. Joon Jae mematikannya, namun TV nya kembali menyala karna remote yang ada di tangan Sim Chung. Sim Chung masih penasaran sehingga dia membesarkan volumenya dan berusaha mendengarnyaa dengan menempelkan telinganya dekat ke pintu kecilnya. Tapi di dalam kamarnya, dia mencium bau yang enak sehingga memutuskan untuk keluar.

Dia mendapati Joon Jae memaggang sosis daging yang khusus ia buatkan untuknya. Setelah selesai makan, Joon Jae memberikan Sim Chung sebuah ponsel dan menunjukkan bagaimana cara menggunakannya. Joon Jae juga memberinya kartu transportasi umum dan menyuruhnya pergi. Sim Chung bertanya apa sekarang ‘sampai lain waktu’ kita. Joon Jae menjawab ya, dan bertanya apa dia tahu mengapa janjinya ada. Sim Chung menjawab bahwa janjinya ada untuk disimpan, sama seperti yang ia beritahu pada Joon Jae saat mereka di Spanyol. Joon Jae menyuruh Sim Chung mengambil semuanya dan pergi  jika tak ada lagi yang harus ia katakan padanya. Namun Sim Chung meminta Joo  Jae juga membuat janji padanya, dan memberitahunya agar mereka membuat salju pertama sebagai ‘sampai lain waktu’ mereka.

Joon Jae bertanya mengapa mereka mereka membutuhkan ‘sampai lain waktu’ dan Sim Chung menjawab karna ada sesuatu yang ingin ia beritahu di hari salju pertama. Joon Jae mendesaknya untuk mengatakannya sekarang, dan Sim Chung menutup mulutnya dengan tangannya dan bergumam bahwa dia tak dapat mengatakannya sekarang. 

Sim Chung menunjuk Namsan Tower dari kejauhan dan mengajaknya bertemu disana. Joon Jae awalnya menolak karna disana akan sangat padat saat salju, sampai ia akhirnya setuju saat Sim Chung berkata, “Tapi ada sesuatu yang harus kuberitahu padamu pada hari itu. Jika kau berjanji padaku, maka aku akan pergi.”

Setelah Sim Chung pergi, Joon Jae bergegas mengambil ponselnya untuk melacak kebedaraan Sim Chung dengan GPRS. Joon Jae beralasan sengaja melacaknya karna ingin mengetahui siapa sebenarnya Sim Chung, kemana ia pergi, siapa yang ia temui dan mengapa dia ada disini; tapi apa mungkin karna ia khawatir??

Sim Chung berhenti saat melihat ikan-ikan kecil di akuarium dan memberitahu mereka dengan bahasa manusia bahwa dia tidak akan memakannya setelah melihat mereka ketakutan. Ikan-ikan itu berbaris mendengarnya, dan Sim Chung bahkan memberitahu mereka bahwa dia telah menempuh perjalanan jauh karna seorang pria. Sim Chung berkata dia tidak meminta banyak. Dia hanya ingin tinggal bersamanya, saling mencintai sama  lain dan saling mendampingi. Di dalam rumah, Nam Doo bertanya apa Joon Jae benar-benar mengusir Sim Chung di cuaca dingin seperti ini. Joon Jae berkata tidak sedingin itu, namun Tae Oh menunjukkan atikel online yang mendukung Nam Doo.

Nam Doo melihat dia orang yang membingungkan, baru kemarin dia seperti orang gila menerobos lampu jalan karna Sim Chung sendirian; tapi hari ini dia mengusir wanita miskin dicuaca yang sangat dingin. Meskipun Joon Jae beralasan karna kemarin berbahaya, Nam Doo berkata bahwa dunia luar jauh lebih berbahaya. Tae Oh kembali memperlihatkan artikel online di ponselnya tentang kejahatan yang meningkat di hari libur. Nam Doo berkata bahwa Joon Jae memang bukan wali Sim Chung, tapi Sim Chung mereka adalah malaikat yang memberinya sebuah cincin gratis seharga $26 juta. Nam Doo mengingatkan Joon Jae bahwa Sim Chung bukan hanya miskin, tapi dia miskin yang tak tahu apa-apa diluar sana.

Joon Jae berpura-pura tak khawatir, dan setelah melihat GPRS di ponselnya dia menyusul Sim Chung ke Gangnam – mengabaikan Nam Doo yang memberitahunya tentang target mereka untuk projek selanjutnya.  Nam Doo memberitahu target mereka selanjutnya adalah orang yang bepergian dengan menempelkan stiker Harvard di belakang mobilnya padahal gelar tertinggi yang didapatnya hanya  dari sebuah institusi yang berfokus pada keahlian. Kita melihat orang yang ia maksud adalah Jin Joo. Nam Doo telah mencari tahu karakternya yang sensitif terhadap sistem sekolah dan lingkungannya,  memiliki anjing bernama Baek Ah 500 karna biaya perawatannya 500 ribu Won sebulan dan menjadi hemat ketika menghadapi donasi 50 sen, dan bahkan memalsukan penurunan penjualan dari buku laporan suaminya  utuk memenuhi dana taktisnya dan sedang mencari-cari dimana dia harus berinvestrasi. Dengan kata lain, bagi Nam Doo target mereka hanya seorang yang memegang uangnya dengan cara yang buta dan tidak akan bisa melaporkan apapun jika sakunya dikosongkan.

Jin Joo ditemani Yoo Ran, pembantunya datang ke klinik hewan; namun disana Jin Joo malah tersinggung setelah pegawai kliniknya mengira Yoo Ran adalah Nyonya Besar. Di rumah dia memberikan tiga kantong besar berisi pakaian yang ada di lemari pakaiannya dan menyuruh Yoo Ran membuangnya. in Joo beralasan dia akan mengisi lemarinya dengan pakaian-pakaian yang baru, meskipun Ahjumma melihat masih ada banyak barang-barang baru.  Dia tak menjawab saat Yoo Ran bertanya ada apa dengan pakaiannya. Dan karna kesal dengan kejadian tadi di klinik hewan Jin Joo malah mengomeli Yoo Ran, dan dengan ketus menyuruhnya keluar dari rumahnya. Yoo Ran terpaksa membawa pakaian-pakaian itu ke tempat sampah dengan suasana hati yang buruk, namun untungnya  dia  tidak bertemu dengan Seo Hee yang bertandang ke rumah Jin Joo.

>Seo Hee sengaja datang ke rumahnya untuk mengucapkan terima kasih karna makanannya kemarin yang disukai oleh suaminya setelah selama ini suaminya tak memiliki selera makan. Jin Joo lega mendengarnya, dan bersedia membuatkannya lagi makanan yang sama. Setelah Seo Hee pergi, suasana hati Jin Joo berubah. Saat Yoo Ran kembali dan bersiap untuk mengepak barang-barangnya keluar dari rumahnya, Jin Joo mengklarifikasi bahwa dia tidak pernah menyuruhnya keluar dari rumahnya. Jin Joo bersikap manis di depannya,  memuji pakaiannya dan berjanji mulai  dari sekarang akan menjaga ucapannya.

Pakaian yang tadi dibuang oleh Jin Joo diambil oleh Sim Chung dan seorang temannya yang tunawisma. Si tunawisma kasihan melihat Sim Chung diusir di tengah cuaca dingin seperti ini, meskipun Sim Chung meyakinkannya bahwa dia tidak diusir dan hanya disuruh pergi dan akan bertemu kembali dengan Joon Jae. Sim Chung berharap memiliki rumah setelah melihat dua orang diseberang jalan masuk ke rumah mereka.  Si tunawisma berkata rumah itu bukan rumah mereka , tapi milik bank yang ia sebut mereka adalah pengemis bank.

Si tunawisma menyuruh Sim Chung melihat bahu orang-orang yang ada diseberang jalan dan berkata semuanya membungkuk karna membayar hutang dari bank. Si tunawisma membanggakan bahwa mereka lebih kaya dari orang-orang itu karna setidaknya mereka tak punya hutang. Mereka hanya mengkhawatirkan tiga hal – udara yang dingin, kehangatan, kelaparan. Sim Chung bertanya bagaimana dia menghasilkan uang, dan si tunawisma kemudian menyuruhnya membagikan selebaran di jalanan. Dia menunjukkan pada Sim Chung bagaimana melakukannya namun saat si tunawisma memberikan selebaran dengan tersenyum pada orang yang lewat, dia malah diacuhkan.

Si tunawisma menasihati Sim Chung agar dia tak terluka saat diabaikan, dan menunjukkan orang yang akan mengawasinya yang sedang memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.  Si tunawisma memberitahu Sim Chung bahwa dia tak tertarik menghasilkan uang hanya demi sebuah kotak yang terisolasi untuk memblokir dingin dan kerak roti untuk mengisi rasa lapar.

Sim Chung  memberitahu si tunawisma bahwa dia akan menghasilkan uang dan memberikannya pada Joon Jae yang sangat mencintai uang. Sim Chung mulai membagikan selebarannya tapi  dia hanya diabaikan oleh orang-orang yang lewat. Berhasil mendapati lokasi Sim Chung lewat GPRS di ponselnya, dia bersembunyi dari kejauhan dan bertanya-tanya apa yang sedang ia lakukan disini. Namun ia kesal saat melihat seorang pria pemilik selebaran itu malah mengomeli Sim Chung karna tak becus dan hanya berjalan mondar mandir sehingga tak akan memberinya uang. Joon Jae menelpon pengelola parkiran dan mobil orang itu diderek pergi.

Tak lama empat murid sekolah menghampiri Sim Chung dan meminta banyak selebaran saunanya. Namun ternyata  diam-diam mereka mengambil banyak selebaran untuk ditukar dengan uang yang diberikan oleh Joon Jae – 1000 won untuk dua selebaran. Sim Chung yang lagi kelaparan di tengah cuaca yang dingin, seorang wanita datang memberinya makanan dan juga mengambil selebaran saunanya. Wanita itu memberinya semangat untuk bekerja keras sementara Sim Chung menganggap orang itu telah berbaik hati padanya. Si wanita tadi juga adalah orang suruhan Joon Jae dan bertanya apa wanita itu adalah orang yang akan ia nikahi  atau apa dia adalah cinta pertamanya. Sambil memberinya uang, Joon Jae berkata tidak untuk keduanya.

Seorang pria datang mendekati Sim Chung dan memberinya kartu namanya dan meminta nomor telponnya. Ponsel Sim Chung berbunyi dan Joon Jae yang sedang mengawasinya memberitahunya untuk tidak sembarangan memberikan nomor telponnya pada orang lain. Joon Jae menjelaskan orang itu mungkin orang jahat, sehingga Sim Chung memasang wajah seramnya dan orang asing itu pun pergi karna ketakutan.

Sim Chung bertanya dengan bahagia dia ada dimana, dan Joon Jae menjawab bahwa dia berada sangat jauh darinya. Sayang keberadaannya ketahuan saat  berusaha bersembunyi dibalik sebuah stan. Sim Chung dengan bahagia menghampirinya dan bertanya mengapa dia datang  dan apa dia ingin melihatnya. Joon Jae  berpura-pura hanya kebetulan lewat, dan menjelaskan bahwa Seoul hanya sebesar telapak tangan sehingga mereka bisa bertemu dengan orang yang mereka kenal.

Sim Chung  bertanya apa mereka bisa bertemu kembali dengan tidak sengaja,  dan Joon Jae menjawab dia tidak yakin dan bahwa mereka hanya perlu menunggu dan melihatnya. Saat Joon Jae akan pergi, Sim Chung berteriak memanggil namanya dan berbisik bahwa dia disini untuk menghasilkan banyak uang, dan akan memberikan semua padanya. Sementara itu di perusahaan Chi Hyun mendiskusikan pada ayahnya tentang urusan perusahaan dan memberitahu ayahnya bahwa dia belum akan pulang karna ada janji. Dia bertanya apa ayahnya merindukan Joon  Jae. Chi Hyun berkata bahwa  dia juga penasaran dengan Joon Jae dan ingin menemuinya, dan bertanya apa dia harus mencarinya. Dia memberi saran pada ayahnya untuk tidak memberitahu  ibu bahwa ayahnya sedang mencari Joon Jae.

Sim Chung membagikan selebarannya sampai malam, namun tiba-tiba saja pria bertopi muncul di depannya, dia adalah Ma Dae Young. Sim Chung tampak waspada di depannya dan menolak memberikan selebaran padanya. Sim Chung bertanya, “Kau mengenakan topi lagi?” Hujan turun sehingga Sim Chung segera berlari untuk mencari tempat berteduh, meninggalkan Ma Dae Young yang menduga Sim Chung mengenalinya.

Chi Hyun diam-diam memarkirkan mobilnya di depan rumah Joon Jae, sementara  Joon Jae yang tengah berdiri depan pintu kaca jendelanya  melihat salju pertama di Seoul akhirnya turun setelah tadi hujan lebat, sesuai berita yang ia dengar di radio bahwa setelah hujan lebat ini akan  mempengaruhi udara dingin di atmosfir yang berarti salju akan turun dengan segera. Sim Chung berteduh di sebuah toko serba ada  dari hujan dan tak lama  salju pun turun. Disana, dia bertemu dengan seorang anak kecil yang pernah mentraktir dan memberinya uang. Anak kecil itu bertanya apa dia sedang menunggu disini untuk kembali mengambil uang dari anak kecil.  Sim Chung berkata tidak, dan menunjukkan selebaran untuk menghasilkan uang.

Sim Chung bertanya apa ini salju pertama, dan anak kecil itu mengkonfirmasinya.  Sim Chung memberitahu bahwa dia harus secepatnya pergi ke Namsan, dan anak kecil ini menebak bahwa dia pasti ingin bertemu dengan Joon Jae disana.

Sim Chung bertanya bagaimana dia tahu, dan anak kecil ini berkata bahwa dia baru saja mengatakannya. Sim Chung tak percaya  dia bisa mendengarnya dan berkata bahwa orang-orang awam tidak bisa mendengar suara aslinya. Anak kecil ini tak mengerti dengan maksud ucapannya dan menyarankan Sim Chung untuk naik taksi kalau punya uang atau sebaliknya dia bisa naik naik bus untuk bisa kesana. >Awalnya Joon Jae malas dan bahkan mengeluh untuk pergi ke Namsan Tower karna berpikir Sim Chung bisa memberitahunya saja lewat sms atau telpon, tapi ia ia bergegas bersiap-siap  untuk menemui Sim Chung setelah melihat di ponselnya lewat GPRS bahwa Sim Chung telah bergerak menuju kesana. Ia pun berharap Shim Chung memberitahunya sesuatu yang baik.

Namun saat dia keluar mengemudikan mobilnya menuju Namsan Tower, diam-diam Chi Hyun mengikutinya dari belakang. Sim Chung turun dari bus. Saat melihat Namsam Tower tak jauh lagi, Sim Chung bergumam dengan bahagianya, “Heo Joon Jae, tunggu aku!” Dia berlari dengan penuh  bahagia menuju pintu masuk Namsam Tower. Sayang mobil Joon Jae lebih dulu lewat saat Sim Chung menyeberang sehingga mereka  tak bertemu.

Sambil memegang selebaran di tangannya, Sim Chung sejenak berhenti di tengah jalan pintu masuk memandangi Namsam Tower, tapi tiba-tiba saja sebuah mobil menabraknya dan ia terjatuh. Pemilik mobil yang menabrak Sim Chung keluar dan  orang itu ternyata Chi Hyun. Joon Jae telah tiba di sekitar Namsam Tower yang telah dipadati oleh banyak orang berkumpul disana. Di atas Namsan Tower dia menunggu kedatangan Sim Chung di tengah udara dingin yang menyengat. Dia sejenak mengkonfirmasi keberadaan Sim Chung lewat GPRS di ponselnya, sementara Sim Chung yang mengalami kecelakaan memandangi Namsam Tower dengan  pandangan yang kabur sebelum ia pingsan dengan air mata yang menetes di pipinya.

Sumber dari aktriskorea.web.id/sinopsis-drama-korea/sinopsis-the-legend-of-the-blue-sea-episode-5-bagian-kedua-drama-korea/

0 Response to "Sinopsis dan Jalan Cerita The Legend of The Blue Sea Episode 5 Bagian Kedua"

Post a Comment

Label

Sinopsis (2847) Entertaiment (2463) India (1043) Trailer (800) Film (776) Drama Korea (589) Movie (487) ANTV (372) Serial Tv (321) Blog (236) Sinetron (185) Film Indonesia (180) Film Korea (148) Drama (145) Anandhi ANTV (128) Blogging (127) Lonceng Cinta ANTV (117) Mohabbatein (117) Program TV (117) Review (110) Film India (109) Film Jepang (101) Selebritis (83) Sosial Media (80) GEET ANTV (71) Bisnis Online (68) Hollywood (68) Berita Popoler (64) MNCTV (61) Thapki ANTV (60) Comedy (55) Drama Asia (53) Action (49) Marketing Online (49) Bisnis (48) Berita Populer (46) Gosip (46) Bollywood (45) TV (43) SCTV (38) Horor (37) Drama Jepang (33) Romance (32) Thriller (29) RCTI (26) Drama China (24) JanjiSuciVidya (24) Teknologi (22) Nasional (20) Film China (19) Dev dan Sona (18) PaakhiANTV (18) Facebook (17) Animation (16) Astha dan Shlok (16) Google Adsense (16) BigMovies (15) Drama Taiwan (15) Inspiratif (15) Tips (15) Berita Selebritis (14) Cahaya Cinta ANTV (14) Media Online (14) Uttaran (14) Berita Hollywood (13) K-POP (13) Internet (12) Korea (12) SWARAGINI ANTV (12) Aku (11) PUNARVIVAHANTV (11) SEO (11) Twitter (11) Gangaa Season 2 (10) Berita Film (9) Fantasi (8) Tips Menulis (8) Info (7) NET (6) Superhero (6) Uang Online (6) Video (6) Asia (5) MADHUBALAANTV (5) Tokoh Internet (5) Affiliate (4) Biography (4) Film Taiwan (4) Jepang (4) Kisah Sukses (4) Naagin SCTV (4) TVONE (4) Telenovela (4) Website (4) BIDAAI ANTV (3) Belahan Jiwa SCTV (3) Endless Love tvOne (3) Film Hongkong (3) Forex (3) LinkedIn (3) Musik (3) NakushaANTV (3) Ranveer Ishani (3) BOBOWOW (2) Doble Kara MNCTV (2) PANDU ANTV (2) Profil (2) Putri Biru ANTV (2) Sejarah (2) Tomorrow With You (2) Torn Apart TvOne (2) TransTV (2) Anak Langit SCTV (1) Award (1) Berkah Cinta SCTV (1) CINTA ELIF TVONE (1) Drama Mandarin (1) Forevermore MNCTV (1) Game (1) GatotKacaANTV (1) IKTPANTV (1) Japan (1) Lonceng Cinta (1) NadinANTV (1) Orphan Flowers TvOne (1) PangkuanHimalayaANTV (1) Roman Picisan RCTI (1) SiBoySCTV (1) Template (1) Winter Sun tvOne (1)