Sinopsis dan Jalan Cerita Legend Of The Blue Sea Episode 5 Part 1

Sinopsis dan Jalan Cerita Legend Of The Blue Sea Episode 5 - Kembali ke masa Joseon Se Hwa pun tergeletak di tanah. Para pengawal melayangkan pedang ke arahnya. Saat mereka hendak menyerang Se Hwa, tiba2 saja Dam Ryung muncul dan melayangkan pedangnya. Melihat aksi Dam Ryung, para pengawal itu lalu menyerangnya. Para pengawal tuan Yang itu hendak membunuh Se Hwa, namun Dam Ryung mencegatnya. Dam Ryung berhasil mengalahkan para pengawal tuan Yang itu, dan pergi bersama Se Hwa. Para pengawal tuan Yang yang lain muncul dan mencari Dam Ryung, namun Dam Ryung sudah menghilang, dan dia bersembunyi dibalik semak daun bersama Se Hwa. Dam Ryung memegang erat tangan Se Hwa, Dam Ryung,”Kamu tidak terluka kan?. Saya merindukanmu”. Akhirnya, Dam Ryung bersama Se Hwa pun berjalan bersama. Perhatian Se Hwa tertuju pada sebuah bunga, dan Dam Ryung pun memetik bunga itu kepada Se Hwa. Dam Ryung,”Bunga di dunia memiliki arti sendiri. Apa kamu tahu artinya? Sesuatu yang kamu miliki namun saya tidak. Inilah kenangan”.

Dam Ryung lalu menunggaki kuda di tengah gugurnya beberapa daun dan bunga, juga ditemani oleh Se Hwa. Hingga malam hari, Dam Ryung menapaki hutan dan memegang tangan Se Hwa dengan begitu erat. Seorang pengawal tuan Yang melihat keduanya. Di laut kawanan putri duyung pun mengarungi lautan. Ketika Se Hwa hendak masuk ke dalam kantor Dam Ryung, tiba2 Se Hwa merasakan sesuatu hembusan. Tuan Yang lalu bertemu dengan para pengawalnya, dan dia memberitahukan bahwa Se Hwa  bersembunyi kantor Dam Ryung. Seorang gisaeng bernama Hong Nang lalu menjamu tuan Yang, Hong Nang,”Ini lebih bagus. Sekarang tanda jahat sudah masuk kedalam kampung, yang akan terjadi adalah sebuah bencana”. Tuan Yang tertawa,”Betul. Jadi apa yang harus saya mulai dulu?”. Lalu seorang ajusshi datang, dan pengawal tuan Yang menghalanginya. Namun akhirnya, ajusshi itu diijinkan masuk bertemu dengan tuan Yang.

Ajusshi,”Fakta ketika Anda memiliki surat ijin, Anda sudah menekan dengan melarang kapal2 pedagang kami di pelabuhan, dan membabat sejumlah besar ongkos untuk tinggal di losmen. Saya dapat menerimanya, Namun, ini…. Kami juga mau hidup!”. Tuan Yang hanya tertawa sambil mengungkit tentang janji ajusshi itu yang berjanji memberikan hak ekskusif kepada tuan Yang buat masalah kargo barang di dermaga.

Ajusshi itu marah besar, dan merasa tuan Yang sengaja memblok jalan untuk merampas uang rakyat. Ajusshi,”Kamu kira kami melakukan perjalanan 1000 li(400km), tidak 10,000 li (4000km) untuk memuaskan ketamakanmu?. Kekejianmu akan terungkap ke seluruh dunia”. Tuan Yang hanya tertawa mendengar sindiran itu, dan melempar gelas sojunya.

Keesokan harinya, ajusshi itu ditemukan meninggal dunia di tepi laut. Sebagai pejabat negara, Dam Ryung pun yang bertugas untuk menginvestigasi kasus pembunuhan ajusshi ini. Penyidik,”Kami menaruh jepit rambut perak di mulutnya, namun warnanya tidah berubah. Mereka bilang mereka tidak tahu penyakit yang dimiliki korban”. Seorang pejabat kerajaan memberitahukan  sebuah rumor bahwa kasus meninggalnya ajusshi ini dikarenakan oleh seekor putri duyung yang melepas sebuah kutuk, dan menyebabkan ketidakberuntungan sehingga segenap rakyat desa menjadi ketakutan.

Pejabat istana itu meminta Dam Ryung untuk menyelidiki kasus ini dengan cepat dan menguburkan korban di tempat yang layak guna mengurangi kepanikan rakyat. Tak lama tuan Yang muncul dan tersenyum2. Dam Ryung sendiri belum ingin memastikan apakah kematian korban ajusshi itu disebabkan oleh kutukan yang dilepas oleh putri duyung, atau malah sebuah kejadian yang didalangi oleh seseorang dengan memanfaatkan ketakutan rakyat. Dam Ryung berjanji akan segera menemukan kebenaran dari kasus pembunuhan ini. Hingga kasusnya belum terungkap, Dam Ryung tak mengijinkan melakukan sebuah upacara penguburan buat korban. Dam Ryung lalu menyuruh semua pejabat negara yang berwenang untuk melakukan yang terbaik dalam investigasi kasus tersebut.

Tak lama nona Hong Nang tiba2 saja muncul di kantor bupati dan memperkenalkan seorang dukun yang menyatakan bahwa ada roh jahat putri duyung yang bersembunyi dibalik kantor bupati tersebut. Para rakyat yang mendengar hal ini menjadi sangat ketakutan. Nona gisaeng Hong Nang memerintahkan untuk menggeledah kantor bupati itu untuk mencari putri duyung. Namun, asisten Dam Ryung tak mengijinkannya. Hong Nang lalu menggoda asisten Dam Ryung itu, Hong Nang,”Harusnya kita memotong bupati kita?”.

Seorang pengawal Dam Ryung lalu melaporkan kepadanya bahwa rakyat tengah mencari putri duyung di kantor pemerintahan. Mendengar hal itu, Dam Ryung lalu bergegas menunggaki kudanya. Di dalam kantor bupati, Se Hwa sedang memandangi guci. Se Hwa mengingat pertemuannya bersama Dam Ryung tadi malam. Saat itu, Dam Ryung mengaku memiliki mimpi dimana dia hidup di sebuah dunia yang asing, dan Se Hwa ada juga disana. Akhirnya, Dam Ryung menggambar dunia aneh dalam mimpinya itu kedalam sebuah guci.

Dam Ryung masih bingung apakah dia melihat masa depan ataukah dunia lain. Dam Ryung,”Satu yang pasti, apa yang terjadi sekarang, juga akan terjadi di masa itu. Hanya seperti itu, sungguh aneh. Fakta bahwa takdir ini terulang kembali”. Hong Nang bersama dukunnya pun menemukan Se Hwa di kamar, dan Dam Ryung bergegas menunggaki kudanya menyelamatkan Se Hwa.

Muncullah ke masa depan, dimana Shim Chung bertemu dengan Dae Young, dan Joon Jae menembus barisan polisi untuk menyelamatkan Shim Chung. Dae Young menyamar sebagai polisi serta mengaku ke Shim Chung bahwa sedang menyelidiki kasus pembunuhan, dan meminta masuk kedalam rumah. Namun untunglah, Joon Jae muncul dan mencegat Dae Young. Joon Jae,”Siapa anda. Bagaimana investigasinya dilakukan? Saya kira secara normal dilakukan dalam dua kelompok”.

Joon Jae lalu meminta Dae Young memperlihatkan tanda pengenalnya. Joon Jae lalu curiga Dae Young bukanlah seorang polisi. Tak lama polisi muncul, dan para tim polisi yang asli muncul, Dae Young pun bergegas pergi. Joon Jae meminta polisi mengejar Dae Young, tapi Polisi  menyahut,”Anda tidak tunduk pada pemeriksaan keamanan polisi sekarang dan melaju kencang mobil Anda. Kenapa Anda melakukan itu?”. Joon Jae mengaku melakukannya karena mendengar kasus pembunuhan, dan membuatnya kuatir karena memiliki pacar yang seorang diri di rumah sendiri.

Joon Jae memegang erat tangan Shim Chung, dan merasa Shim Chung  sangat takut. Shim Chung  merasa bahagia dipegang oleh Joon Jae, dan merasa tidak takut. Lalu Joon Jae memberikan KTPnya dengan nama samaran. Tak lama detektif Hong yang sudah mencari Joon Jae dalam waktu yang lama muncul. Menyadari hal itu, Joon Jae pun bersembunyi dibalik payung Shim Chung. Ketika detektif Hong hendak mendekati Joon Jae, tiba2 penyidik lain memberitahukan ada informasi bahwa seseorang melihat Dae Young di dekat wilayah Oksoo-dong. Akhirnya detektif Hong pergi, sedangkan Nam Doo bersembunyi di sebuah ruangan dan sangat kesal kepada Joon Jae.

Polisi yang memeriksa KTP palsu Joon Jae mendapatkan informasi bahwa Joon Jae tak memiliki catatan kriminal. Karena menerobos barisan polisi tadi, polisi itu hanya memberikan denda kepada Joon Jae. Akhirnya, Joon Jae pun menyuruh Shim Chung untuk masuk kedalam rumah karena merasa dia sangat terkejut. Shim Chung tertawa merasa dirinya tidak terkejut, dan keduanya masuk kedalam rumah. Polisi yang memeriksa Joon Jae merasa wajah Joon Jae tak asing, dia merasa heran mengapa setelah memandangi Joon Jae, dia tak menyukainya.

Di dalam rumah, Shim Chung menjadi sangat kuatir setelah melihat luka di tangan Joon Jae. Joon Jae mengalihkan pembicaraan dan marah kepada Shim Chung yang membuka pintu rumah ke sembarangan orang, Shim Chung,”Saya membukanya karena seseorang datang. Karena dia bukan hiu, namun seorang manusia”. Joon Jae lalu menjelaskan hiu lebih berbahaya daripada manusia, Shim Chung pun ingin tahu alasannya. Joon Jae lalu menjelaskan dalam setahun ada 5 ekor hiu  membunuh manusia. Namun jumlah manusia yang membunuh hiu berjumlah puluhan ribu, Joon Jae,”Siapa yang lebih berbahaya?”.

Joon Jae pun melarang keras Shim Chung membuka pintu kepada orang yang tidak dia kenal. Shim Chung hendak memegang tangan Joon Jae yang terluka, namun Joon Jae menutup lukanya sambil menegaskan bahwa Shim Chung harus melindungi dirinya sendiri sebelum melindungi orang lain, dan mengkhwatirkan dirinya sendiri sebelum mengkhwatirkan orang lain. Joon Jae marah dan menyuruh Shim Chung untuk mengurusi tubuhnya sendiri.

Shim Chung terlihat lugu dengan betakan Joon Jae, dan Joon Jae bingung terhadap dirinya sendiri lalu terduduk di sofa. Shim Chung lalu ingin tahu sesuatu, Shim Chung,”Dimana orang2 yang kecil itu pergi?”, sambil menunjuki sebuah TV. Shim Chung lalu memperagakan adegan TV yang ditontonnya, Shim Chung,”Sungguh, Ayahmu. Saya sungguh ingin tahu bagaimana ayah yang sesungguhnya”.  Shim Chung mengira dia akan bertemu dengan aktor di TV itu minggu depan.

Karena Shim Chung ingin tahu orang2 yang dilihatnya di TV serta siapakah sosok ayah itu, Joon Jae pun menelpon Nam Doo. Shim Chung lalu mendekati Joon Jae yang sedang menelpon. Joon Jae,”Bagaimana bisa kamu bersembunyi seperti itu?”. Nam Doo,”Bersembunyi dimana”. Joon Jae,”Maksudku, tidakkah kamu harus menyelesaikan apa yang akan kamu katakan sebelum kamu pergi?”. Nam Doo,”Apanya yang memalukan? Apa kamu gila?”. Joon Jae,”Katakan siapa ayahmu yang sesungguhnya”.

Nam Doo bingung saat Joon Jae bertanya seperti sambil menjelaskan dirinya hanyalah seorang anak yatim. Joon Jae lalu mematikan hpnya. Shim Chung ingin tahu apa yang dikatakan Nam Doo tentang sosok ayah. Namun Joon Jae meminta Shim Chung menjelaskan bagaimana mereka bertemu dan apa yang mereka lakukan, dan mengapa dia tak bisa mengingat semua kenangannya di Spanyol. Shim Chung meminta Joon Jae yang lebih dulu berbicara, namun Joon Jae menegaskan dunia ini seperti memberi dan menerima.

Joon Jae memita Shim Chung berbicara lebih dulu. Karena Joon Jae tak ingin memberitahukannya tentang sosok ayah, Shim Chung ingin menunggu selama seminggu di rumah Joon Jae dan memberitahukan dia adalah orang yang sabar dalam menunggu. Joon Jae kesal dengan sikap Shim Chung, dan memandanginya. Namun Shim Chung malah bersikap malu serta tersenyum melihat pandangan Joon Jae kepadanya. Joon Jae,”Kamu mungkin pandai menunggu, namun saya tidaklah demikian. Saya tak bisa menunggu. Dengarkan baik2. Bagimu waktu ini minggu depan adalah besok. Jika kamu tidak memberitahukan apapun padaku besok, kamu harus pergi. Besok , oke?”, dan Shim Chung hanya bersikap diam tak berkata apa2.

Seo Hee berbicara dengan Dae Young di telepon, dan menanyakan kasus Hwenwondong apakah ulah dari Dae Young. Dae Young mengelak melakukan pembunuhan itu, Seo Hee,”jangan buat segalanya menjadi sulit, lakukan saya apa yang saya suruhkan kepadamu. Sepertinya kamu tak tahu kartu apa yang kumiliki di tanganku. Bagaimana dengan Joon Jae apa kamu menemukannya”. Dari belakang, Heo Chi Hyun (diperankan oleh Lee Ji Hoon) mendengar apa yang dibicarakan oleh ibunya. Seo Hee menyuruh Dae Young untuk mengiriminya alamat dari Joon Jae.

Tak lama Chi Hyun berpura2 mengagetkan ibunya serta meminta ibunya menyiapkan makanan buatnya. Seo Hee lalu membuatkan makanan buat  anaknya Chi Hyun, dan meninggalkan hpnya. Chi lalu melihat sms alamat Joon Jae yang berada di Joong-gu Sogong-ro, jalan 4, nomor 29. Chi Hyun menghafal alamat itu. Chi Hyun menghampiri ibunya, dan berpura2 memberitahukan bahwa hp sang ibu berdering. Saat hendak memberikan hpnya, Chi Hyun berpura2 menjatuhkan hp ibunya. Chi Hyun lalu berpura2 ingin membelikan  hp yang baru kepada ibunya.

Joon Jae sedang tidur di kamarnya, dan tak lama Shim Chung muncul di hadapan Joon Jae. Shim Chung,”Jangan kuatir padaku. Saya hanya ingin melihatmu”. Joon Jae muak sembari menyuruh Shim Chung untuk masuk kembali ke kamar lotengnya. Shim Chung masuk namun keluar kembali dan ingin tahu mengapa teman Joon Jae belum juga datang, Joon Jae,”Mereka tidak datang ke rumah malam ini”. Shim Chung,”Jadi maksudmu hanya kita berdua?”, sembari tersenyum.

Shim Chung tertawa terbahak2 ketika tersadar hanya dia dan Joon Jae berada dalam satu rumah. Hal itu membuat Joon Jae semakin takut. Joon Jae ingin tahu apakah Shim Chung seorang hantu, Shim Chung,”Saya minta maaf namun tak bisakah kamu mengurusiku?”. Lalu Shim Chung menggerakkan kepalanya, dan membuat Joon Jae merasa sungguh kesal. Shim Chung menyuruh Joon Jae untuk menutup matanya, jika tak mau melihat gayanya itu. Joon Jae mengaku tak bisa menutup matanya jika Shim Chung bertingkah seperti itu. Karena Joon Jae berkata seperti itu, Shim Chung lalu ingin turun dari kamar lotengnya dan berada dekat dengan Joon Jae.

Joon Jae lalu mengancam akan mengusir Shim Chung jika dia turun dari kamar lotengnya. Akhirnya, Shim Chung naik kembali ke kamarnya, dan menutup pintu kamarnya sambil mengintip lagi Joon Jae. Joon Jae kesal dan menyuruh Shim Chung menutup pintu kamarnya. Di kamarnya, Shim Chung tertidur dan terlihat bahagia menatap hujan turun. Shim Chung memandangi jam weker, dan menghentikan laju jarum jam, Shim Chung berharap hari esok tidak datang. Lalu Shim Chung tertidur kembali. Keesokan harinya, Shi Ah mendatangi rumah Joon Jae, dan Shim Chung menyapanya. Shim Chung sinis melihat Shi Ah, Shim Chung,”Kenapa kamu disini?”. Shi Ah,”Saya lihat kamu masih disini. Apa Joon Jae didalam?”. Shim Chung lalu menjelaskan Joon Jae sudah menyuruhnya untuk tidak membukakan pintu kepada orang asing. Shi Ah merasa dia bukan orang asing, dan hendak membuka pintu.

Shim Chung menahan pintunya, Shim Chung,”Kamu seorang yang asing bagiku”. Shi Ah berusaha keras membuka pintu, dan Shim Chung membuka pintunya sehingga Shi Ah terjatuh, Shim Chung,”Ah…”, sambil menatap sinis Shi Ah. Shi Ah masuk kedalam rumah dan mencari Joon Jae. Shim Chung memberitahukan Joon Jae sedang jogging. Shi Ah lalu mencari Nam Doo serta Tae Oh, Shim Chung menjawab,”Mereka belum kembali. Sayangnya ini hanya kemarin. Semoga selamanya”. Shi Ah bertanya apakah Shim Chung hanya berdua dengan Joon Jae, Shim Chung menjawab,”Yep..”, sambil memegang rambutnya. Shi Ah jengkel dan memberitahukan bahwa dia dan Joon Jae akan segera menikah. Shim Chung tak tahu arti menikah, Shi Ah menjelaskan,”Menikah adalah ketika seorang pria dan wanita tinggal bersama bersama, mencintai satu sama lain, dan hidup satu sama lain”.

Shim Chung menyahut,”Ah, yang kamu maksudkan apa yang aku dan Joon Jae lakukan sekarang”. Shi Ah menegaskan Shim Chung dan Joon Jae tak menikah, namun hanya sebuah parasit. Shi Ah ,”parasit adalah mengemis kepada orang. Menikah adalah hidup satu sama lain karena kamu menginginkannya. Itu berbeda”  . Shi Ah menegaskan Joon Jae tidak pernah mengatakan ingin hidup bersama Shim Chung, Shi Ah ,”Berada disini saat orang lain tak menginginkannya sungguh adalah mengemis kepada orang, seperti parasit yang mengisap darah dari manusia”.

Sumber dari aktriskorea.web.id/sinopsis-drama-korea/sinopsis-the-legend-of-the-blue-sea-episode-5-drama-korea-bagian-pertama/
Sinopsis dan Jalan Cerita Legend Of The Blue Sea Episode 5 - Kembali ke masa Joseon Se Hwa pun tergeletak di tanah. Para pengawal melayangkan pedang ke arahnya. Saat mereka hendak menyerang Se Hwa, tiba2 saja Dam Ryung muncul dan melayangkan pedangnya. Melihat aksi Dam Ryung, para pengawal itu lalu menyerangnya. Para pengawal tuan Yang itu hendak membunuh Se Hwa, namun Dam Ryung mencegatnya. Dam Ryung berhasil mengalahkan para pengawal tuan Yang itu, dan pergi bersama Se Hwa. Para pengawal tuan Yang yang lain muncul dan mencari Dam Ryung, namun Dam Ryung sudah menghilang, dan dia bersembunyi dibalik semak daun bersama Se Hwa. Dam Ryung memegang erat tangan Se Hwa, Dam Ryung,”Kamu tidak terluka kan?. Saya merindukanmu”. Akhirnya, Dam Ryung bersama Se Hwa pun berjalan bersama. Perhatian Se Hwa tertuju pada sebuah bunga, dan Dam Ryung pun memetik bunga itu kepada Se Hwa. Dam Ryung,”Bunga di dunia memiliki arti sendiri. Apa kamu tahu artinya? Sesuatu yang kamu miliki namun saya tidak. Inilah kenangan”.

Dam Ryung lalu menunggaki kuda di tengah gugurnya beberapa daun dan bunga, juga ditemani oleh Se Hwa. Hingga malam hari, Dam Ryung menapaki hutan dan memegang tangan Se Hwa dengan begitu erat. Seorang pengawal tuan Yang melihat keduanya. Di laut kawanan putri duyung pun mengarungi lautan. Ketika Se Hwa hendak masuk ke dalam kantor Dam Ryung, tiba2 Se Hwa merasakan sesuatu hembusan. Tuan Yang lalu bertemu dengan para pengawalnya, dan dia memberitahukan bahwa Se Hwa  bersembunyi kantor Dam Ryung. Seorang gisaeng bernama Hong Nang lalu menjamu tuan Yang, Hong Nang,”Ini lebih bagus. Sekarang tanda jahat sudah masuk kedalam kampung, yang akan terjadi adalah sebuah bencana”. Tuan Yang tertawa,”Betul. Jadi apa yang harus saya mulai dulu?”. Lalu seorang ajusshi datang, dan pengawal tuan Yang menghalanginya. Namun akhirnya, ajusshi itu diijinkan masuk bertemu dengan tuan Yang.

Ajusshi,”Fakta ketika Anda memiliki surat ijin, Anda sudah menekan dengan melarang kapal2 pedagang kami di pelabuhan, dan membabat sejumlah besar ongkos untuk tinggal di losmen. Saya dapat menerimanya, Namun, ini…. Kami juga mau hidup!”. Tuan Yang hanya tertawa sambil mengungkit tentang janji ajusshi itu yang berjanji memberikan hak ekskusif kepada tuan Yang buat masalah kargo barang di dermaga.

Ajusshi itu marah besar, dan merasa tuan Yang sengaja memblok jalan untuk merampas uang rakyat. Ajusshi,”Kamu kira kami melakukan perjalanan 1000 li(400km), tidak 10,000 li (4000km) untuk memuaskan ketamakanmu?. Kekejianmu akan terungkap ke seluruh dunia”. Tuan Yang hanya tertawa mendengar sindiran itu, dan melempar gelas sojunya.

Keesokan harinya, ajusshi itu ditemukan meninggal dunia di tepi laut. Sebagai pejabat negara, Dam Ryung pun yang bertugas untuk menginvestigasi kasus pembunuhan ajusshi ini. Penyidik,”Kami menaruh jepit rambut perak di mulutnya, namun warnanya tidah berubah. Mereka bilang mereka tidak tahu penyakit yang dimiliki korban”. Seorang pejabat kerajaan memberitahukan  sebuah rumor bahwa kasus meninggalnya ajusshi ini dikarenakan oleh seekor putri duyung yang melepas sebuah kutuk, dan menyebabkan ketidakberuntungan sehingga segenap rakyat desa menjadi ketakutan.

Pejabat istana itu meminta Dam Ryung untuk menyelidiki kasus ini dengan cepat dan menguburkan korban di tempat yang layak guna mengurangi kepanikan rakyat. Tak lama tuan Yang muncul dan tersenyum2. Dam Ryung sendiri belum ingin memastikan apakah kematian korban ajusshi itu disebabkan oleh kutukan yang dilepas oleh putri duyung, atau malah sebuah kejadian yang didalangi oleh seseorang dengan memanfaatkan ketakutan rakyat. Dam Ryung berjanji akan segera menemukan kebenaran dari kasus pembunuhan ini. Hingga kasusnya belum terungkap, Dam Ryung tak mengijinkan melakukan sebuah upacara penguburan buat korban. Dam Ryung lalu menyuruh semua pejabat negara yang berwenang untuk melakukan yang terbaik dalam investigasi kasus tersebut.

Tak lama nona Hong Nang tiba2 saja muncul di kantor bupati dan memperkenalkan seorang dukun yang menyatakan bahwa ada roh jahat putri duyung yang bersembunyi dibalik kantor bupati tersebut. Para rakyat yang mendengar hal ini menjadi sangat ketakutan. Nona gisaeng Hong Nang memerintahkan untuk menggeledah kantor bupati itu untuk mencari putri duyung. Namun, asisten Dam Ryung tak mengijinkannya. Hong Nang lalu menggoda asisten Dam Ryung itu, Hong Nang,”Harusnya kita memotong bupati kita?”.

Seorang pengawal Dam Ryung lalu melaporkan kepadanya bahwa rakyat tengah mencari putri duyung di kantor pemerintahan. Mendengar hal itu, Dam Ryung lalu bergegas menunggaki kudanya. Di dalam kantor bupati, Se Hwa sedang memandangi guci. Se Hwa mengingat pertemuannya bersama Dam Ryung tadi malam. Saat itu, Dam Ryung mengaku memiliki mimpi dimana dia hidup di sebuah dunia yang asing, dan Se Hwa ada juga disana. Akhirnya, Dam Ryung menggambar dunia aneh dalam mimpinya itu kedalam sebuah guci.

Dam Ryung masih bingung apakah dia melihat masa depan ataukah dunia lain. Dam Ryung,”Satu yang pasti, apa yang terjadi sekarang, juga akan terjadi di masa itu. Hanya seperti itu, sungguh aneh. Fakta bahwa takdir ini terulang kembali”. Hong Nang bersama dukunnya pun menemukan Se Hwa di kamar, dan Dam Ryung bergegas menunggaki kudanya menyelamatkan Se Hwa.

Muncullah ke masa depan, dimana Shim Chung bertemu dengan Dae Young, dan Joon Jae menembus barisan polisi untuk menyelamatkan Shim Chung. Dae Young menyamar sebagai polisi serta mengaku ke Shim Chung bahwa sedang menyelidiki kasus pembunuhan, dan meminta masuk kedalam rumah. Namun untunglah, Joon Jae muncul dan mencegat Dae Young. Joon Jae,”Siapa anda. Bagaimana investigasinya dilakukan? Saya kira secara normal dilakukan dalam dua kelompok”.

Joon Jae lalu meminta Dae Young memperlihatkan tanda pengenalnya. Joon Jae lalu curiga Dae Young bukanlah seorang polisi. Tak lama polisi muncul, dan para tim polisi yang asli muncul, Dae Young pun bergegas pergi. Joon Jae meminta polisi mengejar Dae Young, tapi Polisi  menyahut,”Anda tidak tunduk pada pemeriksaan keamanan polisi sekarang dan melaju kencang mobil Anda. Kenapa Anda melakukan itu?”. Joon Jae mengaku melakukannya karena mendengar kasus pembunuhan, dan membuatnya kuatir karena memiliki pacar yang seorang diri di rumah sendiri.

Joon Jae memegang erat tangan Shim Chung, dan merasa Shim Chung  sangat takut. Shim Chung  merasa bahagia dipegang oleh Joon Jae, dan merasa tidak takut. Lalu Joon Jae memberikan KTPnya dengan nama samaran. Tak lama detektif Hong yang sudah mencari Joon Jae dalam waktu yang lama muncul. Menyadari hal itu, Joon Jae pun bersembunyi dibalik payung Shim Chung. Ketika detektif Hong hendak mendekati Joon Jae, tiba2 penyidik lain memberitahukan ada informasi bahwa seseorang melihat Dae Young di dekat wilayah Oksoo-dong. Akhirnya detektif Hong pergi, sedangkan Nam Doo bersembunyi di sebuah ruangan dan sangat kesal kepada Joon Jae.

Polisi yang memeriksa KTP palsu Joon Jae mendapatkan informasi bahwa Joon Jae tak memiliki catatan kriminal. Karena menerobos barisan polisi tadi, polisi itu hanya memberikan denda kepada Joon Jae. Akhirnya, Joon Jae pun menyuruh Shim Chung untuk masuk kedalam rumah karena merasa dia sangat terkejut. Shim Chung tertawa merasa dirinya tidak terkejut, dan keduanya masuk kedalam rumah. Polisi yang memeriksa Joon Jae merasa wajah Joon Jae tak asing, dia merasa heran mengapa setelah memandangi Joon Jae, dia tak menyukainya.

Di dalam rumah, Shim Chung menjadi sangat kuatir setelah melihat luka di tangan Joon Jae. Joon Jae mengalihkan pembicaraan dan marah kepada Shim Chung yang membuka pintu rumah ke sembarangan orang, Shim Chung,”Saya membukanya karena seseorang datang. Karena dia bukan hiu, namun seorang manusia”. Joon Jae lalu menjelaskan hiu lebih berbahaya daripada manusia, Shim Chung pun ingin tahu alasannya. Joon Jae lalu menjelaskan dalam setahun ada 5 ekor hiu  membunuh manusia. Namun jumlah manusia yang membunuh hiu berjumlah puluhan ribu, Joon Jae,”Siapa yang lebih berbahaya?”.

Joon Jae pun melarang keras Shim Chung membuka pintu kepada orang yang tidak dia kenal. Shim Chung hendak memegang tangan Joon Jae yang terluka, namun Joon Jae menutup lukanya sambil menegaskan bahwa Shim Chung harus melindungi dirinya sendiri sebelum melindungi orang lain, dan mengkhwatirkan dirinya sendiri sebelum mengkhwatirkan orang lain. Joon Jae marah dan menyuruh Shim Chung untuk mengurusi tubuhnya sendiri.

Shim Chung terlihat lugu dengan betakan Joon Jae, dan Joon Jae bingung terhadap dirinya sendiri lalu terduduk di sofa. Shim Chung lalu ingin tahu sesuatu, Shim Chung,”Dimana orang2 yang kecil itu pergi?”, sambil menunjuki sebuah TV. Shim Chung lalu memperagakan adegan TV yang ditontonnya, Shim Chung,”Sungguh, Ayahmu. Saya sungguh ingin tahu bagaimana ayah yang sesungguhnya”.  Shim Chung mengira dia akan bertemu dengan aktor di TV itu minggu depan.

Karena Shim Chung ingin tahu orang2 yang dilihatnya di TV serta siapakah sosok ayah itu, Joon Jae pun menelpon Nam Doo. Shim Chung lalu mendekati Joon Jae yang sedang menelpon. Joon Jae,”Bagaimana bisa kamu bersembunyi seperti itu?”. Nam Doo,”Bersembunyi dimana”. Joon Jae,”Maksudku, tidakkah kamu harus menyelesaikan apa yang akan kamu katakan sebelum kamu pergi?”. Nam Doo,”Apanya yang memalukan? Apa kamu gila?”. Joon Jae,”Katakan siapa ayahmu yang sesungguhnya”.

Nam Doo bingung saat Joon Jae bertanya seperti sambil menjelaskan dirinya hanyalah seorang anak yatim. Joon Jae lalu mematikan hpnya. Shim Chung ingin tahu apa yang dikatakan Nam Doo tentang sosok ayah. Namun Joon Jae meminta Shim Chung menjelaskan bagaimana mereka bertemu dan apa yang mereka lakukan, dan mengapa dia tak bisa mengingat semua kenangannya di Spanyol. Shim Chung meminta Joon Jae yang lebih dulu berbicara, namun Joon Jae menegaskan dunia ini seperti memberi dan menerima.

Joon Jae memita Shim Chung berbicara lebih dulu. Karena Joon Jae tak ingin memberitahukannya tentang sosok ayah, Shim Chung ingin menunggu selama seminggu di rumah Joon Jae dan memberitahukan dia adalah orang yang sabar dalam menunggu. Joon Jae kesal dengan sikap Shim Chung, dan memandanginya. Namun Shim Chung malah bersikap malu serta tersenyum melihat pandangan Joon Jae kepadanya. Joon Jae,”Kamu mungkin pandai menunggu, namun saya tidaklah demikian. Saya tak bisa menunggu. Dengarkan baik2. Bagimu waktu ini minggu depan adalah besok. Jika kamu tidak memberitahukan apapun padaku besok, kamu harus pergi. Besok , oke?”, dan Shim Chung hanya bersikap diam tak berkata apa2.

Seo Hee berbicara dengan Dae Young di telepon, dan menanyakan kasus Hwenwondong apakah ulah dari Dae Young. Dae Young mengelak melakukan pembunuhan itu, Seo Hee,”jangan buat segalanya menjadi sulit, lakukan saya apa yang saya suruhkan kepadamu. Sepertinya kamu tak tahu kartu apa yang kumiliki di tanganku. Bagaimana dengan Joon Jae apa kamu menemukannya”. Dari belakang, Heo Chi Hyun (diperankan oleh Lee Ji Hoon) mendengar apa yang dibicarakan oleh ibunya. Seo Hee menyuruh Dae Young untuk mengiriminya alamat dari Joon Jae.

Tak lama Chi Hyun berpura2 mengagetkan ibunya serta meminta ibunya menyiapkan makanan buatnya. Seo Hee lalu membuatkan makanan buat  anaknya Chi Hyun, dan meninggalkan hpnya. Chi lalu melihat sms alamat Joon Jae yang berada di Joong-gu Sogong-ro, jalan 4, nomor 29. Chi Hyun menghafal alamat itu. Chi Hyun menghampiri ibunya, dan berpura2 memberitahukan bahwa hp sang ibu berdering. Saat hendak memberikan hpnya, Chi Hyun berpura2 menjatuhkan hp ibunya. Chi Hyun lalu berpura2 ingin membelikan  hp yang baru kepada ibunya.

Joon Jae sedang tidur di kamarnya, dan tak lama Shim Chung muncul di hadapan Joon Jae. Shim Chung,”Jangan kuatir padaku. Saya hanya ingin melihatmu”. Joon Jae muak sembari menyuruh Shim Chung untuk masuk kembali ke kamar lotengnya. Shim Chung masuk namun keluar kembali dan ingin tahu mengapa teman Joon Jae belum juga datang, Joon Jae,”Mereka tidak datang ke rumah malam ini”. Shim Chung,”Jadi maksudmu hanya kita berdua?”, sembari tersenyum.

Shim Chung tertawa terbahak2 ketika tersadar hanya dia dan Joon Jae berada dalam satu rumah. Hal itu membuat Joon Jae semakin takut. Joon Jae ingin tahu apakah Shim Chung seorang hantu, Shim Chung,”Saya minta maaf namun tak bisakah kamu mengurusiku?”. Lalu Shim Chung menggerakkan kepalanya, dan membuat Joon Jae merasa sungguh kesal. Shim Chung menyuruh Joon Jae untuk menutup matanya, jika tak mau melihat gayanya itu. Joon Jae mengaku tak bisa menutup matanya jika Shim Chung bertingkah seperti itu. Karena Joon Jae berkata seperti itu, Shim Chung lalu ingin turun dari kamar lotengnya dan berada dekat dengan Joon Jae.

Joon Jae lalu mengancam akan mengusir Shim Chung jika dia turun dari kamar lotengnya. Akhirnya, Shim Chung naik kembali ke kamarnya, dan menutup pintu kamarnya sambil mengintip lagi Joon Jae. Joon Jae kesal dan menyuruh Shim Chung menutup pintu kamarnya. Di kamarnya, Shim Chung tertidur dan terlihat bahagia menatap hujan turun. Shim Chung memandangi jam weker, dan menghentikan laju jarum jam, Shim Chung berharap hari esok tidak datang. Lalu Shim Chung tertidur kembali. Keesokan harinya, Shi Ah mendatangi rumah Joon Jae, dan Shim Chung menyapanya. Shim Chung sinis melihat Shi Ah, Shim Chung,”Kenapa kamu disini?”. Shi Ah,”Saya lihat kamu masih disini. Apa Joon Jae didalam?”. Shim Chung lalu menjelaskan Joon Jae sudah menyuruhnya untuk tidak membukakan pintu kepada orang asing. Shi Ah merasa dia bukan orang asing, dan hendak membuka pintu.

Shim Chung menahan pintunya, Shim Chung,”Kamu seorang yang asing bagiku”. Shi Ah berusaha keras membuka pintu, dan Shim Chung membuka pintunya sehingga Shi Ah terjatuh, Shim Chung,”Ah…”, sambil menatap sinis Shi Ah. Shi Ah masuk kedalam rumah dan mencari Joon Jae. Shim Chung memberitahukan Joon Jae sedang jogging. Shi Ah lalu mencari Nam Doo serta Tae Oh, Shim Chung menjawab,”Mereka belum kembali. Sayangnya ini hanya kemarin. Semoga selamanya”. Shi Ah bertanya apakah Shim Chung hanya berdua dengan Joon Jae, Shim Chung menjawab,”Yep..”, sambil memegang rambutnya. Shi Ah jengkel dan memberitahukan bahwa dia dan Joon Jae akan segera menikah. Shim Chung tak tahu arti menikah, Shi Ah menjelaskan,”Menikah adalah ketika seorang pria dan wanita tinggal bersama bersama, mencintai satu sama lain, dan hidup satu sama lain”.

Shim Chung menyahut,”Ah, yang kamu maksudkan apa yang aku dan Joon Jae lakukan sekarang”. Shi Ah menegaskan Shim Chung dan Joon Jae tak menikah, namun hanya sebuah parasit. Shi Ah ,”parasit adalah mengemis kepada orang. Menikah adalah hidup satu sama lain karena kamu menginginkannya. Itu berbeda”  . Shi Ah menegaskan Joon Jae tidak pernah mengatakan ingin hidup bersama Shim Chung, Shi Ah ,”Berada disini saat orang lain tak menginginkannya sungguh adalah mengemis kepada orang, seperti parasit yang mengisap darah dari manusia”.

Sumber dari aktriskorea.web.id/sinopsis-drama-korea/sinopsis-the-legend-of-the-blue-sea-episode-5-drama-korea-bagian-pertama/

0 Response to "Sinopsis dan Jalan Cerita Legend Of The Blue Sea Episode 5 Part 1"

Post a Comment

Label

Sinopsis (2847) Entertaiment (2463) India (1043) Trailer (800) Film (776) Drama Korea (589) Movie (487) ANTV (372) Serial Tv (321) Blog (236) Sinetron (185) Film Indonesia (180) Film Korea (148) Drama (145) Anandhi ANTV (128) Blogging (127) Lonceng Cinta ANTV (117) Mohabbatein (117) Program TV (117) Review (110) Film India (109) Film Jepang (101) Selebritis (83) Sosial Media (80) GEET ANTV (71) Bisnis Online (68) Hollywood (68) Berita Popoler (64) MNCTV (61) Thapki ANTV (60) Comedy (55) Drama Asia (53) Action (49) Marketing Online (49) Bisnis (48) Berita Populer (46) Gosip (46) Bollywood (45) TV (43) SCTV (38) Horor (37) Drama Jepang (33) Romance (32) Thriller (29) RCTI (26) Drama China (24) JanjiSuciVidya (24) Teknologi (22) Nasional (20) Film China (19) Dev dan Sona (18) PaakhiANTV (18) Facebook (17) Animation (16) Astha dan Shlok (16) Google Adsense (16) BigMovies (15) Drama Taiwan (15) Inspiratif (15) Tips (15) Berita Selebritis (14) Cahaya Cinta ANTV (14) Media Online (14) Uttaran (14) Berita Hollywood (13) K-POP (13) Internet (12) Korea (12) SWARAGINI ANTV (12) Aku (11) PUNARVIVAHANTV (11) SEO (11) Twitter (11) Gangaa Season 2 (10) Berita Film (9) Fantasi (8) Tips Menulis (8) Info (7) NET (6) Superhero (6) Uang Online (6) Video (6) Asia (5) MADHUBALAANTV (5) Tokoh Internet (5) Affiliate (4) Biography (4) Film Taiwan (4) Jepang (4) Kisah Sukses (4) Naagin SCTV (4) TVONE (4) Telenovela (4) Website (4) BIDAAI ANTV (3) Belahan Jiwa SCTV (3) Endless Love tvOne (3) Film Hongkong (3) Forex (3) LinkedIn (3) Musik (3) NakushaANTV (3) Ranveer Ishani (3) BOBOWOW (2) Doble Kara MNCTV (2) PANDU ANTV (2) Profil (2) Putri Biru ANTV (2) Sejarah (2) Tomorrow With You (2) Torn Apart TvOne (2) TransTV (2) Anak Langit SCTV (1) Award (1) Berkah Cinta SCTV (1) CINTA ELIF TVONE (1) Drama Mandarin (1) Forevermore MNCTV (1) Game (1) GatotKacaANTV (1) IKTPANTV (1) Japan (1) Lonceng Cinta (1) NadinANTV (1) Orphan Flowers TvOne (1) PangkuanHimalayaANTV (1) Roman Picisan RCTI (1) SiBoySCTV (1) Template (1) Winter Sun tvOne (1)