Sinopsis Mohabbatein Episode 74

Sinopsis Mohabbatein Episode 74 - -Raman membeli buket bunga dan berharap Ishita menyukainya. Lalu dia mendapat telepon dari Mihika. Mihika menanyakan Ishita dan berkata bahwa Ishita belum juga datang. Raman pun terkejut. Raman lalu berusaha menelpon Ishita tapi yang menerima seorang lelaki mabuk, Raman menyuruhnya memberikan ponsel pada pemiliknya dan lelaki itu mengatakan jika wanita itu datang ke pesta bujang untuk menghibur mereka semua. Ramanpun  terkejut dan bergegas masuk mobil dan pergi. Ishita hendak pergi tapi Ashok menghadangnya dan menyuruh Parmeet memberikan minuman pada Ishita. Ishita menghujat Ashok sambil menangis. Ashok pun meminta Ishita untuk tidak membuat drama Savitri.

Raman mengebut dijalanan. Ishita meminta mereka tidak menyentuhnya lalu Ishita berlari keluar. Seorang lelaki mengejarnya dan memeganginya. Ashok CS tertawa. Mani datang dan langsung menampar lelaki tersebut  Ashok terkejut melihat Mani. Raman datang dan mengambil alih Mani untuk menghajar orang tersebut. Ashok terkejut melihat Raman. Ishita meminta Mani menghentikan Raman. Dua penjaga datang melerai. Raman memaki Ashok dan memeluk Ishita lalu membawanya pulang. Mani pun menatap Ashok.

Ishita menangis dan Raman mengajaknya duduk dulu. Raman lalu mengambilkan minuman di dalam mobil

Ashok menemui Mani dan Ashok dengan berbohong berkata bahwa awalnya dirinya menyangka Ishita adalah penari. Mani berkata bahwa dirinya tidak disa dibodohi dengan mudah, Mani meminta Ashok untuk berhati2 dan kemudian Mani beranjak pergi. Sooraj mendekati Ashok dan bertepuk tangan. Parmeet juga menghampiri mereka dan mentertawakan Ishita.

Raman memberikan minum pada Ishita. Ishita berusaha berbicara. Raman berusaha menenangkan Ishita lalu mengajaknya pulang. Mani melihat mereka dari kejauhan dan berpikir bagaimana bisa Ishita datang ke tempat ini, Mani merasa harus mencari tahu siapa orang yang telah memperdaya Ishita.

Di kamar, Raman menemani Ishita dan memintanya beistirahat. Ishita masih terlihat shock, Raman lalu mematikan lampu dan pergi. Ishita masih teringat kejadian tadi dan menangis. Lampu tiba2 hidup karena dihidupkan oleh Toshi dan Ishita meminta Toshi mematikan lampu. Tohi mematikannya lalu menghampiri Ishita. Mereka berbicara. Ishita kembali menangis dan Toshi memeluknya.

Vandu membawa Romi ke RS. Perawat datang membawa hasil rontgen. Dokter pun menjelaskan bahwa semuanya terlihat baik dan kemudian Romi serta Vandu melangkah pergi. Romi melewati Sarika saat melintas. Sarika menatap Romi dari belakang dan menggumamkan sesuatu.

Raman mendatangi Shagun di rumah Mihir dan memakinya. Shagun berkata bahwa dirinya hanya mengundang Ishita datang ke pestanya. Raman terus saja meneriakinya dan menyalahkannya karena Ishuta mendapatkan sms dari ponselnya

Toshi mendengar semua certia dari Ishita dan merasa marah lalu menyalahkan  Shagun. Ishita berkata bahwa Shagun tidak melakukan apapun. Tapi Toshi tidak yakin dan Toshi berkata bahwa Ishita terlalu mempercayai Shagun. Toshi juga mengatakan agar Ishita melawannya.

Shagun berusaha menjelaskan bahwa dirinya tidak mengirimkan sms apapun pada Ishita. Raman membentaknya. Shagun masih membela diri dan berkata bahwa dirinya tidak mengirim sms, Shagun juga berkata bahwa ponselnya telah di beri kata sandi dan tidak ada seorangpun yang tau, tapi Raman tetap memarahinya. Raman bertanya siapa yang mengetahui sandi ponselnya dan Shagun hanya bisa terdiam. Raman tau arti diam Shagun dan berkata jika Aditya yang mengetahui sandi ponselnya. Aditya lalu datang tapi langsung berlari begitu mengetahui Raman mencarinya.

Parmeet mengobrol bersama Ashok dan Sooraj. Aditya lalu datang mencari parmeet. Parmeet mengajaknya menjauh dari Ashok dan Sooraj lalu Aditya menceritakan ketakutannya. Parmeet mengajaknya duduk dan kembali meracuni otaknya. Parmeet juga menakut2i Aditya.  Aditya lalu berlari pergi. Ashok pun memuji Parmeet.

Shagun menjelaskan pada Mihika. Shagun meminta Mihika mempercayainya. Mihir ikut meradang. Raman marah dan memecahkan gelas. Raman kembali membentak Shagun lalu bergegas pergi. Mihir pun memaki Shagun. Mihika menenangkan Mihir tapi Mihir tetap marah. Mihika meminta Shagun pergi ke kamar. Mihir pun teringat bahwa ini rencana Sooraj ketika menyuruhnya pergi membeli minuman. Mihir lalu hendak pergi untuk memberitahu Raman tapi Mihika menghalanginya dan mengatakan jika waktunya kali ini tidak sesuai karena Raman masih dalam keadaan emosi.

Simmi gelisah di kamarnya dan berbicara sendiri. Simmi meragukan bahwa Parmeet yang telah melakukan rencana untuk mempermalukan Ishita. Simmi lalu menelpon Parmeet dan bertanya bagaimana bisa Ishita datang ke pesta bujang Ashok. Parmeet mengatakan bahwa dirinya tidak melakukan apa2 tapi Simmi terus mendesaknya dan berkata bahwa Parmeet tidak merasa malu membalas dendam pada seorang wanita. Parmeet pun akhirnya berkata bahwa memang dirinyalah yang telah melakukan ini semua. Simmi pun menangis mendengarnya. Simmi bertanya mengapa Parmeet melakukan semua ini. Parmeet pun kembali mengingatkan Simmi bahwa Ishita lah yang telah menghancurkan kehidupan rumah tangga mereka. Simmi meminta Parmeet menghentikan ucapannya yang menyudutkan Ishita. Simmi pun membeberkan semua kebaikan Ishita kepadanya. Parmeet menyela bahwa sekarang Simmi melawannya. Parmeet memutus panggilannya. Simmi pun terus menangis dan berkata bagaimana sekarang dirinya menunjukkan muka pada Raman dan Ishita.

Raman menunggu Aditya. Aditya datang dan Raman menariknya. Raman bertanya padanya dengan kemarahan teramat sangat. Raman berkata akan memberikan hukuman untuk Aditya. Aditya menjawab bahwa Raman bisa mengirim dirinya kemana saja yang Raman inginkan tapi Aditya berkata bahwa dirinya tidak melakukan apa2. Raman mengatakan bahwa Aditya yang telah mengirim sms pada Ishita. Aditya menjawab bahwa dirinya tidak mengetahui. Raman pun terus berteriak pada Aditya tentang akibat apa yang telah Aditya lakukan pada Ishita. Aditya juga berteriak pada Raman dan berkata bahwa Raman hanya khawatir tentang Ishita dan selalu membelanya. Aditya berkata bahwa dirinya sangta membenci Ishita karena Ishita membuat ibunya selalu sakit hati. Aditya berteriak dan berkata bahwa dirinya bukan anak Raman. Raman lalu berusaha menjelaskan kesalahan2 yang telah Aditya perbuat dan bertanya mengapa Aditya begitu membenci Ishita. Aditya menjawab bahwa tidak ada yang peduli pada dirinya. Aditya menantang Raman untuk mengirimnya ke oenjara Aditya berkata bahwa dirinya tidak takut, begitu banyak kehidupan tanpa orang tua, Aditya berkata bahwa dirinya juga bisa hidup tanpa orangtua. Lalu Aditya pergi. Raman shock mendengar ucapan Aditya.

Simmi menuju ruang tamu dan berkumpul bersama keluarganya yang sedang menunggu kedatangan Raman, Simmi merasa gelisah, dia berpikir bagaimana caranya memberitahukan kebenaran pada keluargaya. Raman datang dan Toshi bertanya padanya. Tn. Bhalla meminta Toshi untuk tenang. Raman menanyakan ishita dan Toshi berkata bahwa Ishita tidak berhenti menangis. Raman pun pergi untuk melihatnya

Ishita terdiam di kamarnya dalam kegelapan dan melamun. Raman datang menemuinya. Raman menyentuh pundak Ishita dan Ishita terperanjat ketakutan. Raman lalu mendekatinya dan memeluknya. Ishita pun menangis sambil terus berkata pada Raman bahwa dirinya sangat kotor. Raman berusaha menenangkan dan menguatkan Ishita. Raman lantas meminta Ishita beristirahat.

Pagi harinya, Shagun menanyakan mengenai Ishita pada Mihika. Shagun juga berkata bahwa dirinyab takut Raman akan memisahkan Aditya dari dirinya. Mihika mengatakan jika Raman sangat baik dan tidak akan melakukan hal seperti itu. Mihir datang dan berkata bahwa apa yang dikatakan Mihika sangat tepat. Mihir lalu meminta file pekerjaannya dari Mihika. Shagun menangis dan Mihika menenangkannya. Mihika lalu melihat file yang dibawa Shagun dengan tulisan Shagun Bhalla. Shagun pun menjelaskannya dan setelah itu Shagun beranjak pergi.

Ishita melamun di kamar. Raman menyuruh Ruhi masuk ke kamar membawakan sarapan untuknya. Ruhi juga membawakan setangkai mawar untuk Ishita. Ishita mengobrol dengan Ruhi. Raman mengintai mereka dari balik pintu.

Raman menuju ruang makan dan menyapa semuanya. Raman berpesan agar tidak ada seorangpun yang menanyakan perihal semalam lagi untuk menjaga persaan Ishita. Simmi menatap Raman dengan gelisah. Tn. Bhalla mengatakan agar semua kekuarganya bersikap normal pada Ishita dan Simmi terlihat memikirkannya.

Ishita lalu turun dan menyapa semua. Ishita lalu berjalan sambil melamun dan menjatuhkan mangkok. Ishita meminta maaf dan Simmi pun histeris karena Ishita meminta maaf. Simmi berkata bahwa semua ini kesalahannya. Semua bingung menatap Simmi. Simmi lalu mengatakan jika semua yang telah terjadi bukan kesalahan Aditya tapi karena Parmeet. Simmi berkata bahwa Parmeet telah memprovokasi Aditya. Raman dan Toshi merasa marah. Simmi pun menangis. Raman hendak pergi menemui Parmeet dan Ishita menghentikannya. Mereka pun berdebat. Ishita memberikan penjelasan panjang lebar, Simmi lantas menangkupkan tangannya dan meminta maaf pada Ishita lalu Simmi bergegas pergi. Raman lalu bergegas mengejarnya.

Madhavi memanggil Vandu ketika akan pergi. Mereka lalu melihat Simmi keluar dari rumah dengan menangis. Vandu mengejarnya. Raman muncul dan Madhavi menahannya dan meminta Raman untuk membiarkan Vandu berbicara pada Simmi.

Vandu menghampiri Simmi yang menangis di taman depan apartemen. Vandu berusaha bertanya. Simmi pun berbagi rasa bersalahnya dengan Vandu. Sementara Madhavi mendengar cerita dari Raman dan terkejut.

Simmi menangis bercerita pada Vandu. Simmi berkata bahwa selama ini selalu menyalahkan Ishita dan tidak pernah mau mendengarkan siapapun serta selalu membela Parmeet. Vandu pun menghibur dan menasihati Simmi. Lalu Vandu memeluknya. Sedangkan Raman masih membahas masalah keluarganya dengan Madhavi.

Simmi masuk kembali bersama Vandu, Simmi langsung masuk ke dalam apartemen dan Vandu meminta Raman untuk tidak khawatir karena Simmi sudah memahami semuanya sekarang.  Raman kemudian beranjak pergi.

Ishita meghidangkan makanan untuk mertuanya. Simmi menghampiri Ishita di dapur dan kembali meminta maaf pada Ishita. Ishita menenangkan Simmi dan bersyukur bahwa sekarang mata Simmi telah terbuka dan mengetahui kebenarannya . Raman masuk ke dalam rumah dan melihat Simmi serta Ishita. Mereka berdua pun berpelukan.

Raman berada di ruangannya dan kembali memikirkan kemarahan Aditya pada Ishita.  Raman lalu menelpon ibunya dan menanyakan keberadaan Ishita. Toshi mengatakan bahwa Ishita berada di klinik. Usai menutup telepon Raman beranjak pergi.

Mani menemui Ishita di klinik dan berbicara dengannya. Mereka membicarakan kehidupan Ishita bersama Raman dan semua permasalahannya. Ishita tidak menyukai perkataan Mani. Tanpa mereka sadari, Raman sambil membawa buket bunga mendengarkan ucapan Mani dari balik pintu. Ishita kembali menegur Mani untuk tidak berbicara buruk tentang Raman. Raman pun beranjak pergi. Ishita masih melanjutkan pembicaraannya dengan Mani. Lalu Ishita memegang tangan Mani dan meyakinkannya untuk tidak mengkhawatirkannya, Ishita juga berkata bahwa dirinya mencintai Raman. Mani menyahut bahwa Ishita begitu sangat mencintai Raman lalu mengapa tidak mengatakan pada Raman agar Raman juga tahu bahwa dia adalah orang yang paling beruntung di dunia karena bisa dicintai oleh Ishita.

Raman dalam perjalanan dan mengingat ucapan2 Madhavi serta ucapan Mani. Raman lalu menepikan mobilnya, dia turun dan berjalan ke tepian jalan sambil berpikir bahwa Ishita selalu mendapat kesedihan karenanya. Raman merasa bahwa dirinya harus melakukan sesuatu dan kemudian Raman melempar buket bunganya.

Shagun dan Mihika sedang memilih2 saree sambil mengobrol. Shagun merasa bahagia karena dirinya besok akan menikah. Mihika hanya terdiam dan  memikirkan cara untuk menunjukkan bukti2 pada Shagun dan menghentikan pernikahannya sebelum terlambat. Mihir lalu datang dan mengatakan akan mengantar Mihika pulang. Lalu Mihika pergi bersama Mihir.

Pelayan menunjukkan baju pernikahan pada Ashok tapi Ashok tidak tertarik. Sooraj datang dan menyuruh pelayan pergi. Mereka lalu membicarakan bagaimana cara agar Shagun menolak pernikahannya dengan Ashok.

Ishita sedang memiih2 saree. Raman muncul dan hanya melihatnya. Ishita lalu bertanya pendapat Raman mengenai saree yang akan dikenakan pada pernikahan Shagun. Raman lalu mendekat dan bertanya mengapa Ishita masih berpikir untuk pergi ke pesta Shagun setelah kejadian yang menimpanya. Ishita mengatakan bahwa mereka harus pergi dan menunjukkan bahwa harga dirinya tidak berkurang hanya karena perilaku seseorang. Ishita merasa berani selama suaminya mendampinginya. Ishita lalu juga memilihkan setelan jas untuk Raman. Ruhi datang dan meminta Ishita memilihkan gaunnya. Ishita lalu membuka tas Ruhi dan memeriksanya. Dia mengepak baju2 Ruhi karena Ruhi akan pergi ke rumah Mihir untuk tinggal bersama Shagun selama menjelang pernikahannya.

Raman, Ishita dan Ruhi mendatangi rumah Mihir. Shagun menyambut Ruhi dengan bahagia. Shagun mengucapkan terima kasih pada Ishita karena tekah mengirim Ruhi. Shagun mempersilahkan duduk tapi Ishita menolak. Shagun memaksanya lalu mengenalkannya pada kedua temannya. Shagun mempamerkan saree mahal dan perhiasan2nya. Dia lantas memuji2 Ashok. Shagun menyindir Raman dengan mengatakan jika Ashok tidak pernah mempermasalahkan pengeluaran yang ada . Ucapan ini membuat Ishita menatap Raman. Sumber dari Intifilm.com
Sinopsis Mohabbatein Episode 74 - -Raman membeli buket bunga dan berharap Ishita menyukainya. Lalu dia mendapat telepon dari Mihika. Mihika menanyakan Ishita dan berkata bahwa Ishita belum juga datang. Raman pun terkejut. Raman lalu berusaha menelpon Ishita tapi yang menerima seorang lelaki mabuk, Raman menyuruhnya memberikan ponsel pada pemiliknya dan lelaki itu mengatakan jika wanita itu datang ke pesta bujang untuk menghibur mereka semua. Ramanpun  terkejut dan bergegas masuk mobil dan pergi. Ishita hendak pergi tapi Ashok menghadangnya dan menyuruh Parmeet memberikan minuman pada Ishita. Ishita menghujat Ashok sambil menangis. Ashok pun meminta Ishita untuk tidak membuat drama Savitri.

Raman mengebut dijalanan. Ishita meminta mereka tidak menyentuhnya lalu Ishita berlari keluar. Seorang lelaki mengejarnya dan memeganginya. Ashok CS tertawa. Mani datang dan langsung menampar lelaki tersebut  Ashok terkejut melihat Mani. Raman datang dan mengambil alih Mani untuk menghajar orang tersebut. Ashok terkejut melihat Raman. Ishita meminta Mani menghentikan Raman. Dua penjaga datang melerai. Raman memaki Ashok dan memeluk Ishita lalu membawanya pulang. Mani pun menatap Ashok.

Ishita menangis dan Raman mengajaknya duduk dulu. Raman lalu mengambilkan minuman di dalam mobil

Ashok menemui Mani dan Ashok dengan berbohong berkata bahwa awalnya dirinya menyangka Ishita adalah penari. Mani berkata bahwa dirinya tidak disa dibodohi dengan mudah, Mani meminta Ashok untuk berhati2 dan kemudian Mani beranjak pergi. Sooraj mendekati Ashok dan bertepuk tangan. Parmeet juga menghampiri mereka dan mentertawakan Ishita.

Raman memberikan minum pada Ishita. Ishita berusaha berbicara. Raman berusaha menenangkan Ishita lalu mengajaknya pulang. Mani melihat mereka dari kejauhan dan berpikir bagaimana bisa Ishita datang ke tempat ini, Mani merasa harus mencari tahu siapa orang yang telah memperdaya Ishita.

Di kamar, Raman menemani Ishita dan memintanya beistirahat. Ishita masih terlihat shock, Raman lalu mematikan lampu dan pergi. Ishita masih teringat kejadian tadi dan menangis. Lampu tiba2 hidup karena dihidupkan oleh Toshi dan Ishita meminta Toshi mematikan lampu. Tohi mematikannya lalu menghampiri Ishita. Mereka berbicara. Ishita kembali menangis dan Toshi memeluknya.

Vandu membawa Romi ke RS. Perawat datang membawa hasil rontgen. Dokter pun menjelaskan bahwa semuanya terlihat baik dan kemudian Romi serta Vandu melangkah pergi. Romi melewati Sarika saat melintas. Sarika menatap Romi dari belakang dan menggumamkan sesuatu.

Raman mendatangi Shagun di rumah Mihir dan memakinya. Shagun berkata bahwa dirinya hanya mengundang Ishita datang ke pestanya. Raman terus saja meneriakinya dan menyalahkannya karena Ishuta mendapatkan sms dari ponselnya

Toshi mendengar semua certia dari Ishita dan merasa marah lalu menyalahkan  Shagun. Ishita berkata bahwa Shagun tidak melakukan apapun. Tapi Toshi tidak yakin dan Toshi berkata bahwa Ishita terlalu mempercayai Shagun. Toshi juga mengatakan agar Ishita melawannya.

Shagun berusaha menjelaskan bahwa dirinya tidak mengirimkan sms apapun pada Ishita. Raman membentaknya. Shagun masih membela diri dan berkata bahwa dirinya tidak mengirim sms, Shagun juga berkata bahwa ponselnya telah di beri kata sandi dan tidak ada seorangpun yang tau, tapi Raman tetap memarahinya. Raman bertanya siapa yang mengetahui sandi ponselnya dan Shagun hanya bisa terdiam. Raman tau arti diam Shagun dan berkata jika Aditya yang mengetahui sandi ponselnya. Aditya lalu datang tapi langsung berlari begitu mengetahui Raman mencarinya.

Parmeet mengobrol bersama Ashok dan Sooraj. Aditya lalu datang mencari parmeet. Parmeet mengajaknya menjauh dari Ashok dan Sooraj lalu Aditya menceritakan ketakutannya. Parmeet mengajaknya duduk dan kembali meracuni otaknya. Parmeet juga menakut2i Aditya.  Aditya lalu berlari pergi. Ashok pun memuji Parmeet.

Shagun menjelaskan pada Mihika. Shagun meminta Mihika mempercayainya. Mihir ikut meradang. Raman marah dan memecahkan gelas. Raman kembali membentak Shagun lalu bergegas pergi. Mihir pun memaki Shagun. Mihika menenangkan Mihir tapi Mihir tetap marah. Mihika meminta Shagun pergi ke kamar. Mihir pun teringat bahwa ini rencana Sooraj ketika menyuruhnya pergi membeli minuman. Mihir lalu hendak pergi untuk memberitahu Raman tapi Mihika menghalanginya dan mengatakan jika waktunya kali ini tidak sesuai karena Raman masih dalam keadaan emosi.

Simmi gelisah di kamarnya dan berbicara sendiri. Simmi meragukan bahwa Parmeet yang telah melakukan rencana untuk mempermalukan Ishita. Simmi lalu menelpon Parmeet dan bertanya bagaimana bisa Ishita datang ke pesta bujang Ashok. Parmeet mengatakan bahwa dirinya tidak melakukan apa2 tapi Simmi terus mendesaknya dan berkata bahwa Parmeet tidak merasa malu membalas dendam pada seorang wanita. Parmeet pun akhirnya berkata bahwa memang dirinyalah yang telah melakukan ini semua. Simmi pun menangis mendengarnya. Simmi bertanya mengapa Parmeet melakukan semua ini. Parmeet pun kembali mengingatkan Simmi bahwa Ishita lah yang telah menghancurkan kehidupan rumah tangga mereka. Simmi meminta Parmeet menghentikan ucapannya yang menyudutkan Ishita. Simmi pun membeberkan semua kebaikan Ishita kepadanya. Parmeet menyela bahwa sekarang Simmi melawannya. Parmeet memutus panggilannya. Simmi pun terus menangis dan berkata bagaimana sekarang dirinya menunjukkan muka pada Raman dan Ishita.

Raman menunggu Aditya. Aditya datang dan Raman menariknya. Raman bertanya padanya dengan kemarahan teramat sangat. Raman berkata akan memberikan hukuman untuk Aditya. Aditya menjawab bahwa Raman bisa mengirim dirinya kemana saja yang Raman inginkan tapi Aditya berkata bahwa dirinya tidak melakukan apa2. Raman mengatakan bahwa Aditya yang telah mengirim sms pada Ishita. Aditya menjawab bahwa dirinya tidak mengetahui. Raman pun terus berteriak pada Aditya tentang akibat apa yang telah Aditya lakukan pada Ishita. Aditya juga berteriak pada Raman dan berkata bahwa Raman hanya khawatir tentang Ishita dan selalu membelanya. Aditya berkata bahwa dirinya sangta membenci Ishita karena Ishita membuat ibunya selalu sakit hati. Aditya berteriak dan berkata bahwa dirinya bukan anak Raman. Raman lalu berusaha menjelaskan kesalahan2 yang telah Aditya perbuat dan bertanya mengapa Aditya begitu membenci Ishita. Aditya menjawab bahwa tidak ada yang peduli pada dirinya. Aditya menantang Raman untuk mengirimnya ke oenjara Aditya berkata bahwa dirinya tidak takut, begitu banyak kehidupan tanpa orang tua, Aditya berkata bahwa dirinya juga bisa hidup tanpa orangtua. Lalu Aditya pergi. Raman shock mendengar ucapan Aditya.

Simmi menuju ruang tamu dan berkumpul bersama keluarganya yang sedang menunggu kedatangan Raman, Simmi merasa gelisah, dia berpikir bagaimana caranya memberitahukan kebenaran pada keluargaya. Raman datang dan Toshi bertanya padanya. Tn. Bhalla meminta Toshi untuk tenang. Raman menanyakan ishita dan Toshi berkata bahwa Ishita tidak berhenti menangis. Raman pun pergi untuk melihatnya

Ishita terdiam di kamarnya dalam kegelapan dan melamun. Raman datang menemuinya. Raman menyentuh pundak Ishita dan Ishita terperanjat ketakutan. Raman lalu mendekatinya dan memeluknya. Ishita pun menangis sambil terus berkata pada Raman bahwa dirinya sangat kotor. Raman berusaha menenangkan dan menguatkan Ishita. Raman lantas meminta Ishita beristirahat.

Pagi harinya, Shagun menanyakan mengenai Ishita pada Mihika. Shagun juga berkata bahwa dirinyab takut Raman akan memisahkan Aditya dari dirinya. Mihika mengatakan jika Raman sangat baik dan tidak akan melakukan hal seperti itu. Mihir datang dan berkata bahwa apa yang dikatakan Mihika sangat tepat. Mihir lalu meminta file pekerjaannya dari Mihika. Shagun menangis dan Mihika menenangkannya. Mihika lalu melihat file yang dibawa Shagun dengan tulisan Shagun Bhalla. Shagun pun menjelaskannya dan setelah itu Shagun beranjak pergi.

Ishita melamun di kamar. Raman menyuruh Ruhi masuk ke kamar membawakan sarapan untuknya. Ruhi juga membawakan setangkai mawar untuk Ishita. Ishita mengobrol dengan Ruhi. Raman mengintai mereka dari balik pintu.

Raman menuju ruang makan dan menyapa semuanya. Raman berpesan agar tidak ada seorangpun yang menanyakan perihal semalam lagi untuk menjaga persaan Ishita. Simmi menatap Raman dengan gelisah. Tn. Bhalla mengatakan agar semua kekuarganya bersikap normal pada Ishita dan Simmi terlihat memikirkannya.

Ishita lalu turun dan menyapa semua. Ishita lalu berjalan sambil melamun dan menjatuhkan mangkok. Ishita meminta maaf dan Simmi pun histeris karena Ishita meminta maaf. Simmi berkata bahwa semua ini kesalahannya. Semua bingung menatap Simmi. Simmi lalu mengatakan jika semua yang telah terjadi bukan kesalahan Aditya tapi karena Parmeet. Simmi berkata bahwa Parmeet telah memprovokasi Aditya. Raman dan Toshi merasa marah. Simmi pun menangis. Raman hendak pergi menemui Parmeet dan Ishita menghentikannya. Mereka pun berdebat. Ishita memberikan penjelasan panjang lebar, Simmi lantas menangkupkan tangannya dan meminta maaf pada Ishita lalu Simmi bergegas pergi. Raman lalu bergegas mengejarnya.

Madhavi memanggil Vandu ketika akan pergi. Mereka lalu melihat Simmi keluar dari rumah dengan menangis. Vandu mengejarnya. Raman muncul dan Madhavi menahannya dan meminta Raman untuk membiarkan Vandu berbicara pada Simmi.

Vandu menghampiri Simmi yang menangis di taman depan apartemen. Vandu berusaha bertanya. Simmi pun berbagi rasa bersalahnya dengan Vandu. Sementara Madhavi mendengar cerita dari Raman dan terkejut.

Simmi menangis bercerita pada Vandu. Simmi berkata bahwa selama ini selalu menyalahkan Ishita dan tidak pernah mau mendengarkan siapapun serta selalu membela Parmeet. Vandu pun menghibur dan menasihati Simmi. Lalu Vandu memeluknya. Sedangkan Raman masih membahas masalah keluarganya dengan Madhavi.

Simmi masuk kembali bersama Vandu, Simmi langsung masuk ke dalam apartemen dan Vandu meminta Raman untuk tidak khawatir karena Simmi sudah memahami semuanya sekarang.  Raman kemudian beranjak pergi.

Ishita meghidangkan makanan untuk mertuanya. Simmi menghampiri Ishita di dapur dan kembali meminta maaf pada Ishita. Ishita menenangkan Simmi dan bersyukur bahwa sekarang mata Simmi telah terbuka dan mengetahui kebenarannya . Raman masuk ke dalam rumah dan melihat Simmi serta Ishita. Mereka berdua pun berpelukan.

Raman berada di ruangannya dan kembali memikirkan kemarahan Aditya pada Ishita.  Raman lalu menelpon ibunya dan menanyakan keberadaan Ishita. Toshi mengatakan bahwa Ishita berada di klinik. Usai menutup telepon Raman beranjak pergi.

Mani menemui Ishita di klinik dan berbicara dengannya. Mereka membicarakan kehidupan Ishita bersama Raman dan semua permasalahannya. Ishita tidak menyukai perkataan Mani. Tanpa mereka sadari, Raman sambil membawa buket bunga mendengarkan ucapan Mani dari balik pintu. Ishita kembali menegur Mani untuk tidak berbicara buruk tentang Raman. Raman pun beranjak pergi. Ishita masih melanjutkan pembicaraannya dengan Mani. Lalu Ishita memegang tangan Mani dan meyakinkannya untuk tidak mengkhawatirkannya, Ishita juga berkata bahwa dirinya mencintai Raman. Mani menyahut bahwa Ishita begitu sangat mencintai Raman lalu mengapa tidak mengatakan pada Raman agar Raman juga tahu bahwa dia adalah orang yang paling beruntung di dunia karena bisa dicintai oleh Ishita.

Raman dalam perjalanan dan mengingat ucapan2 Madhavi serta ucapan Mani. Raman lalu menepikan mobilnya, dia turun dan berjalan ke tepian jalan sambil berpikir bahwa Ishita selalu mendapat kesedihan karenanya. Raman merasa bahwa dirinya harus melakukan sesuatu dan kemudian Raman melempar buket bunganya.

Shagun dan Mihika sedang memilih2 saree sambil mengobrol. Shagun merasa bahagia karena dirinya besok akan menikah. Mihika hanya terdiam dan  memikirkan cara untuk menunjukkan bukti2 pada Shagun dan menghentikan pernikahannya sebelum terlambat. Mihir lalu datang dan mengatakan akan mengantar Mihika pulang. Lalu Mihika pergi bersama Mihir.

Pelayan menunjukkan baju pernikahan pada Ashok tapi Ashok tidak tertarik. Sooraj datang dan menyuruh pelayan pergi. Mereka lalu membicarakan bagaimana cara agar Shagun menolak pernikahannya dengan Ashok.

Ishita sedang memiih2 saree. Raman muncul dan hanya melihatnya. Ishita lalu bertanya pendapat Raman mengenai saree yang akan dikenakan pada pernikahan Shagun. Raman lalu mendekat dan bertanya mengapa Ishita masih berpikir untuk pergi ke pesta Shagun setelah kejadian yang menimpanya. Ishita mengatakan bahwa mereka harus pergi dan menunjukkan bahwa harga dirinya tidak berkurang hanya karena perilaku seseorang. Ishita merasa berani selama suaminya mendampinginya. Ishita lalu juga memilihkan setelan jas untuk Raman. Ruhi datang dan meminta Ishita memilihkan gaunnya. Ishita lalu membuka tas Ruhi dan memeriksanya. Dia mengepak baju2 Ruhi karena Ruhi akan pergi ke rumah Mihir untuk tinggal bersama Shagun selama menjelang pernikahannya.

Raman, Ishita dan Ruhi mendatangi rumah Mihir. Shagun menyambut Ruhi dengan bahagia. Shagun mengucapkan terima kasih pada Ishita karena tekah mengirim Ruhi. Shagun mempersilahkan duduk tapi Ishita menolak. Shagun memaksanya lalu mengenalkannya pada kedua temannya. Shagun mempamerkan saree mahal dan perhiasan2nya. Dia lantas memuji2 Ashok. Shagun menyindir Raman dengan mengatakan jika Ashok tidak pernah mempermasalahkan pengeluaran yang ada . Ucapan ini membuat Ishita menatap Raman. Sumber dari Intifilm.com

0 Response to "Sinopsis Mohabbatein Episode 74"

Post a Comment

Label

Sinopsis (2847) Entertaiment (2463) India (1043) Trailer (800) Film (776) Drama Korea (589) Movie (487) ANTV (372) Serial Tv (321) Blog (236) Sinetron (185) Film Indonesia (180) Film Korea (148) Drama (145) Anandhi ANTV (128) Blogging (127) Lonceng Cinta ANTV (117) Mohabbatein (117) Program TV (117) Review (110) Film India (109) Film Jepang (101) Selebritis (83) Sosial Media (80) GEET ANTV (71) Bisnis Online (68) Hollywood (68) Berita Popoler (64) MNCTV (61) Thapki ANTV (60) Comedy (55) Drama Asia (53) Action (49) Marketing Online (49) Bisnis (48) Berita Populer (46) Gosip (46) Bollywood (45) TV (43) SCTV (38) Horor (37) Drama Jepang (33) Romance (32) Thriller (29) RCTI (26) Drama China (24) JanjiSuciVidya (24) Teknologi (22) Nasional (20) Film China (19) Dev dan Sona (18) PaakhiANTV (18) Facebook (17) Animation (16) Astha dan Shlok (16) Google Adsense (16) BigMovies (15) Drama Taiwan (15) Inspiratif (15) Tips (15) Berita Selebritis (14) Cahaya Cinta ANTV (14) Media Online (14) Uttaran (14) Berita Hollywood (13) K-POP (13) Internet (12) Korea (12) SWARAGINI ANTV (12) Aku (11) PUNARVIVAHANTV (11) SEO (11) Twitter (11) Gangaa Season 2 (10) Berita Film (9) Fantasi (8) Tips Menulis (8) Info (7) NET (6) Superhero (6) Uang Online (6) Video (6) Asia (5) MADHUBALAANTV (5) Tokoh Internet (5) Affiliate (4) Biography (4) Film Taiwan (4) Jepang (4) Kisah Sukses (4) Naagin SCTV (4) TVONE (4) Telenovela (4) Website (4) BIDAAI ANTV (3) Belahan Jiwa SCTV (3) Endless Love tvOne (3) Film Hongkong (3) Forex (3) LinkedIn (3) Musik (3) NakushaANTV (3) Ranveer Ishani (3) BOBOWOW (2) Doble Kara MNCTV (2) PANDU ANTV (2) Profil (2) Putri Biru ANTV (2) Sejarah (2) Tomorrow With You (2) Torn Apart TvOne (2) TransTV (2) Anak Langit SCTV (1) Award (1) Berkah Cinta SCTV (1) CINTA ELIF TVONE (1) Drama Mandarin (1) Forevermore MNCTV (1) Game (1) GatotKacaANTV (1) IKTPANTV (1) Japan (1) Lonceng Cinta (1) NadinANTV (1) Orphan Flowers TvOne (1) PangkuanHimalayaANTV (1) Roman Picisan RCTI (1) SiBoySCTV (1) Template (1) Winter Sun tvOne (1)