KDI (Kontes Dangdut Indonesia) adalah kontes dangdut indonesia yang khusus menciptakan penyanyi-penyanyi dangdut dari Indonesia. Setelah beberapa tahun ini mereka boleh dibilang cukup sukses melahirkan beberapa penyanyi dangdut muda di Indonesia. Cuman, kalau kita perhatikan memang tidak seberapa. Mungkin karena sekali setahun, sehingga terlalu banyak para penyanyi dangdut baru. Sementara penyanyi dangdut yang lahir tanpa audisi dengan berbagai jenis goyangan yang seksi terus berdatangan. Bisa saja, mereka kalah. Sebab, penyanyi lahiran KDI tentu tidak akan memperbolehkan para finalisnya menghasilkan penyanyi yang sopan dan benar-benar mempunyai etika.
Tapi, yang menjadi pertanyaan adalah apakah KDI mampu bersaing dengan Dangdut Academy yang sudah lebih dulu tayang di Indosiar? Apalagi DAcademy pertama benar-benar sukses menarik perhatian masyarakat di Tanah Air. Maka tahun ini para penyanyi dangdut baru di Indonesia akan banyak bermunculan. Tapi apakah program TV ini benar-benar memang untuk menghasilkan para penyanyi yang berkualitas dan dapat bertahan di Industri Musik Indonesia.
Kalau kita ingat-ingat kebelakang. KDI diadakan bukan hanya sekali atau dua kali saja. Sudah banyak alumni KDI. Tapi apakah ada dari mereka yang dapat bertahan sampa saat ini. Apakah ada dari mereka yang masih eksis sebagai penyanyi dangdut. Kalaupun ada, paling hitungan jari dibandinkan jumlah para finalisnya dulu. Mudah-mudahan untuk KDI tahun ini para penyanyi pendatang baru benar-benar dapat memahami kejamnya persaingan dunia hiburan. Kalau tidak mempunyai sesuatu yang unik dan menghibur untuk dijual, siap-siap tersingkir oleh oran-orang yang memilikinya.
Sedangkan untuk DAcademy produksi Indosiar untuk tahun ini adalah kedua kalinya. Setelah Juara pertama dimenangkan oleh seorang wanita bernama Lesti. Kalau kita lihat di televisi, jika tidak salah sepertinya beberapa dari mereka para finalis DAcademy sedang di India syuting untuk keperluan serial musical.
Mungkin karena mereka masih baru, jadi masih di ingat oleh para masyarakat di Tanah Air. Biasanya begitu, Lulusan tahun pertama lebih di kenal dan lebih lama di ingat. Tapi begitu, yang baru berdatangan, lama-lama mereka sedikit dilupakan dan seterusnya. Kalau kalian masih ingat AFI (Akademi Fantasi Indosiar) dulu, para finalisnya begitu dipuja dan disanjung. Mereka dalam beberapa bulan eksis di dunia hiburan, tapi memang hanya di Indosiar. Lalu, ketika yang baru datang, di TV lain ada acara yang sama. Akhirnya mereka dilupakan sampai saat ini.
Memang sih, jika kita sedikit membandingkan. Para Peserta AFI saat itu dengan Peserta Indonesia Idol saat itu, jauh berbeda. Disitulah kadang saya merasa sedih, padahal para Juri-Juri dari AFI saat itu adalah orang-orang yang berkompeten saat itu. Tapi kok bisa dapat para penyanyi yang jauh dibawah rata-rata mungkin. Bahkan jauh dibawah para peserta Indonesia Idol saat itu.
Namun, saat ini itu bukan permasalahannya lagi. Kalau seorang Penyanyi POP memiliki suara yang bagus, penampilan yang unik dan bisa menjual. Seorang penyanyi dari Kompetisi-kompetisi seperti dari program RCTI sepertinya lebih banyak dari mereka yang dapat bertahan dan bahkan menjadi idola baru yang benar-benar memiliki suara kualitas yang tinggi. Dibandingkan para peserta penyanyi dangdut. Karena, mungkin saat ini Dangdut Identik dengan Goyangan. Jadi seorang penyanyi dangdut saat ini agar dapat eksis harus memiliki goyangan yang unik dan lagu yang enak didengar.
Oke! maaf, mari kita lupakan persaingan Kompetisi Dangdut dan POP. Kita kembali ke permasalahan utama yaitu persaingan sesama Lomba Menyanyi dangdut antara DAcademy di Indosiar dengan KDI di MNCTV?
Kemudian dari Para Jurinya. Mana Juri yang paling berkompeten dan berkualitas?
Kemudian dari Para Jurinya. Mana Juri yang paling berkompeten dan berkualitas?
Tentukan pilihanmu disini..!!! dikotak komentar dibahwa ini..
KDI (Kontes Dangdut Indonesia) adalah kontes dangdut indonesia yang khusus menciptakan penyanyi-penyanyi dangdut dari Indonesia. Setelah beberapa tahun ini mereka boleh dibilang cukup sukses melahirkan beberapa penyanyi dangdut muda di Indonesia. Cuman, kalau kita perhatikan memang tidak seberapa. Mungkin karena sekali setahun, sehingga terlalu banyak para penyanyi dangdut baru. Sementara penyanyi dangdut yang lahir tanpa audisi dengan berbagai jenis goyangan yang seksi terus berdatangan. Bisa saja, mereka kalah. Sebab, penyanyi lahiran KDI tentu tidak akan memperbolehkan para finalisnya menghasilkan penyanyi yang sopan dan benar-benar mempunyai etika.
Tapi, yang menjadi pertanyaan adalah apakah KDI mampu bersaing dengan Dangdut Academy yang sudah lebih dulu tayang di Indosiar? Apalagi DAcademy pertama benar-benar sukses menarik perhatian masyarakat di Tanah Air. Maka tahun ini para penyanyi dangdut baru di Indonesia akan banyak bermunculan. Tapi apakah program TV ini benar-benar memang untuk menghasilkan para penyanyi yang berkualitas dan dapat bertahan di Industri Musik Indonesia.
Kalau kita ingat-ingat kebelakang. KDI diadakan bukan hanya sekali atau dua kali saja. Sudah banyak alumni KDI. Tapi apakah ada dari mereka yang dapat bertahan sampa saat ini. Apakah ada dari mereka yang masih eksis sebagai penyanyi dangdut. Kalaupun ada, paling hitungan jari dibandinkan jumlah para finalisnya dulu. Mudah-mudahan untuk KDI tahun ini para penyanyi pendatang baru benar-benar dapat memahami kejamnya persaingan dunia hiburan. Kalau tidak mempunyai sesuatu yang unik dan menghibur untuk dijual, siap-siap tersingkir oleh oran-orang yang memilikinya.
Sedangkan untuk DAcademy produksi Indosiar untuk tahun ini adalah kedua kalinya. Setelah Juara pertama dimenangkan oleh seorang wanita bernama Lesti. Kalau kita lihat di televisi, jika tidak salah sepertinya beberapa dari mereka para finalis DAcademy sedang di India syuting untuk keperluan serial musical.
Mungkin karena mereka masih baru, jadi masih di ingat oleh para masyarakat di Tanah Air. Biasanya begitu, Lulusan tahun pertama lebih di kenal dan lebih lama di ingat. Tapi begitu, yang baru berdatangan, lama-lama mereka sedikit dilupakan dan seterusnya. Kalau kalian masih ingat AFI (Akademi Fantasi Indosiar) dulu, para finalisnya begitu dipuja dan disanjung. Mereka dalam beberapa bulan eksis di dunia hiburan, tapi memang hanya di Indosiar. Lalu, ketika yang baru datang, di TV lain ada acara yang sama. Akhirnya mereka dilupakan sampai saat ini.
Memang sih, jika kita sedikit membandingkan. Para Peserta AFI saat itu dengan Peserta Indonesia Idol saat itu, jauh berbeda. Disitulah kadang saya merasa sedih, padahal para Juri-Juri dari AFI saat itu adalah orang-orang yang berkompeten saat itu. Tapi kok bisa dapat para penyanyi yang jauh dibawah rata-rata mungkin. Bahkan jauh dibawah para peserta Indonesia Idol saat itu.
Namun, saat ini itu bukan permasalahannya lagi. Kalau seorang Penyanyi POP memiliki suara yang bagus, penampilan yang unik dan bisa menjual. Seorang penyanyi dari Kompetisi-kompetisi seperti dari program RCTI sepertinya lebih banyak dari mereka yang dapat bertahan dan bahkan menjadi idola baru yang benar-benar memiliki suara kualitas yang tinggi. Dibandingkan para peserta penyanyi dangdut. Karena, mungkin saat ini Dangdut Identik dengan Goyangan. Jadi seorang penyanyi dangdut saat ini agar dapat eksis harus memiliki goyangan yang unik dan lagu yang enak didengar.
Oke! maaf, mari kita lupakan persaingan Kompetisi Dangdut dan POP. Kita kembali ke permasalahan utama yaitu persaingan sesama Lomba Menyanyi dangdut antara DAcademy di Indosiar dengan KDI di MNCTV?
Kemudian dari Para Jurinya. Mana Juri yang paling berkompeten dan berkualitas?
Kemudian dari Para Jurinya. Mana Juri yang paling berkompeten dan berkualitas?
Tentukan pilihanmu disini..!!! dikotak komentar dibahwa ini..
0 Response to "Dangdut Academy (DA) atau KDI (Kontes Dangdut Indonesia)"
Post a Comment