Para Putra Pandu datang menghampiri Kakeknya. Walau sempat dihadang oleh para pengawal. Dengan pesan Bisma tidak mengijinkan dan tidak bisa bertemu dengan musuhnya. Tapi pikirannya berubah dan lalu mengizinkannya. Bisma berkata selama dia hidup ia selalu mejalankan kewajibannya. Bisma memberikan pesan agar para cucunya mendapatkan kemenangan. Dan membunuhnya adalah kewajiban dari Putra Pandu. Jika ada diantara mereka meninggalkan kewajibannya, maka itu menyakitkan baginya.
Bisma tahu bahwa putra Pandu selalu memikirkan Kakeknya. Mendengar kematiannya sudah membuat mereka sedih. Bagi Bisma waktunya kesengsaraan itu berakhir. Bisma akan mendapatkan keberuntungan dari cucunya. Permintaan terakhir dari Bisma yang Agung : Ketika membunuh, tangan mereka tidak yang boleh tangannya gemetar. Benar kata Yudhistira bahwa Kakeknya yang memberikan jalan menuju kerajaannya. Arjuna mengatakan dalam kemenangannya siapa yang akan mendoakan dan memberi restu pada mereka. Kemudian Bima berkata bahwa saat dia membunuh Putra Destrarasta, siapa yang memberitahu bahwa itu benar atau salah dalam perang melawan kebatilan.
Bisma yang Agung mengerti kesedihan para cucunya. Tapi itu harus. Bahwa Bisma yang Agung harus mendapat hukuman mati karena itu merupakan takdirnya. Inilah yang membuat serial ini penuh dengan edukasi. Bahwa keluarga tetap keluarga sekalipun dia menjadi musuh. Kebaktian Putra Pandu pada Kakeknya adalah pantas untuk ditiru. Walau mereka sudah tahu bahwa Dengan Kematian Bismalah kemenangan mereka bisa didapat.
Bisma mengingatkan Putri Drupadi, saat Drupadi mengutuk orang-orang yang bungkam saat permainan Dadu, dan membiarkannya dipermalukan di istana kerajaan. Bisma pun memohon dan meminta maaf pada Drupadi.
Bisma : Maukah engkau memberikan pengampunan dan keselamatan padaku!
Kisah yang unik dan menyedihkan. Cucunya memberikan restu pada Kakeknya yang jauh lebih tua darinya.
Ditempat lain di Istana Hastinapura, Raja Destrarasta gelisah melihat bahwa Bisma akan mati. Srikandi akan ikut perang sebagai lelaki. Dia takut bahwa anak-anaknya tidak sanggup melawan Putra Pandu. Bila Bisma wafat maka keselamatan anak-anaknya tak bisa dihindari.
Besok Paginya, Bisma yang Agung membuka jubahnya dan melepaskan senjatanya. Dan hanya memakai baju biasa.
Kemudian saat yang sama Srikandi yang menjadi laki-laki bersiap-siap ke medan pertempuran perang Baratayuda.
Baca Juga :
- REVIEW MAHABAHARATA ANTV : PERANG BARATAYUDA (05 Nov 14)
- REVIEW MAHABARATA ANTV : PERANG BARATAYUDA HARI KE SEMBILAN (06 NOV 14)
- REVIEW MAHABARATA ANTV : APAKAH ARJUNA YANG MEMBUNUH BISMA? (08 Nov 14)
Anda makin penasaran kan! Saya juga.....Tunggu besok cerita selanjutnya. Kalau tidak ada kendala besok seperti mati lampu.
Para Putra Pandu datang menghampiri Kakeknya. Walau sempat dihadang oleh para pengawal. Dengan pesan Bisma tidak mengijinkan dan tidak bisa bertemu dengan musuhnya. Tapi pikirannya berubah dan lalu mengizinkannya. Bisma berkata selama dia hidup ia selalu mejalankan kewajibannya. Bisma memberikan pesan agar para cucunya mendapatkan kemenangan. Dan membunuhnya adalah kewajiban dari Putra Pandu. Jika ada diantara mereka meninggalkan kewajibannya, maka itu menyakitkan baginya.
Bisma tahu bahwa putra Pandu selalu memikirkan Kakeknya. Mendengar kematiannya sudah membuat mereka sedih. Bagi Bisma waktunya kesengsaraan itu berakhir. Bisma akan mendapatkan keberuntungan dari cucunya. Permintaan terakhir dari Bisma yang Agung : Ketika membunuh, tangan mereka tidak yang boleh tangannya gemetar. Benar kata Yudhistira bahwa Kakeknya yang memberikan jalan menuju kerajaannya. Arjuna mengatakan dalam kemenangannya siapa yang akan mendoakan dan memberi restu pada mereka. Kemudian Bima berkata bahwa saat dia membunuh Putra Destrarasta, siapa yang memberitahu bahwa itu benar atau salah dalam perang melawan kebatilan.
Bisma yang Agung mengerti kesedihan para cucunya. Tapi itu harus. Bahwa Bisma yang Agung harus mendapat hukuman mati karena itu merupakan takdirnya. Inilah yang membuat serial ini penuh dengan edukasi. Bahwa keluarga tetap keluarga sekalipun dia menjadi musuh. Kebaktian Putra Pandu pada Kakeknya adalah pantas untuk ditiru. Walau mereka sudah tahu bahwa Dengan Kematian Bismalah kemenangan mereka bisa didapat.
Bisma mengingatkan Putri Drupadi, saat Drupadi mengutuk orang-orang yang bungkam saat permainan Dadu, dan membiarkannya dipermalukan di istana kerajaan. Bisma pun memohon dan meminta maaf pada Drupadi.
Bisma : Maukah engkau memberikan pengampunan dan keselamatan padaku!
Kisah yang unik dan menyedihkan. Cucunya memberikan restu pada Kakeknya yang jauh lebih tua darinya.
Ditempat lain di Istana Hastinapura, Raja Destrarasta gelisah melihat bahwa Bisma akan mati. Srikandi akan ikut perang sebagai lelaki. Dia takut bahwa anak-anaknya tidak sanggup melawan Putra Pandu. Bila Bisma wafat maka keselamatan anak-anaknya tak bisa dihindari.
Besok Paginya, Bisma yang Agung membuka jubahnya dan melepaskan senjatanya. Dan hanya memakai baju biasa.
Kemudian saat yang sama Srikandi yang menjadi laki-laki bersiap-siap ke medan pertempuran perang Baratayuda.
Baca Juga :
- REVIEW MAHABAHARATA ANTV : PERANG BARATAYUDA (05 Nov 14)
- REVIEW MAHABARATA ANTV : PERANG BARATAYUDA HARI KE SEMBILAN (06 NOV 14)
- REVIEW MAHABARATA ANTV : APAKAH ARJUNA YANG MEMBUNUH BISMA? (08 Nov 14)
Anda makin penasaran kan! Saya juga.....Tunggu besok cerita selanjutnya. Kalau tidak ada kendala besok seperti mati lampu.
0 Response to "REVIEW MAHABARATA ANTV : PERANG BARATAYUDAH (07 Nov 14)"
Post a Comment