Baca Dulu Ini : REVIEW MAHABARATA ANTV : PANDAWA MENINGGALKAN KAKEKNYA BISMA SENDIRIAN DALAM KEADAAN SEKARAT (12 Nov 14)Widura meninggalkan Kakaknya Destrasta, dan Gandari Istrinya terjatuh pingsan. Mereka masih tidak percaya bahwa Bisma tewas. Begitu juga dengan Kunti yang hampir jatuh, tapi cepat ditangkap oleh anaknya Sadewa dan Sadela. Semua orang yang menyayangi Bisma merasakan kesedihan. Para Pandawa sendiri yang sudah dipersiapkan oleh Kakeknya tidak sanggup menahan penderitaan itu. Perang itu adalah kewajiban. Semua orang yang mati dalam perang, mereka semua juga akan menderita. Tapi benar kata Pancali bukan saatnya berduka. Jika seorang kesatria berduka, maka dalam perang selanjutnya ia akan mengalami kekalahan. Jadi tidak sepantasnya seorang kesatria terus dalam duka.
Kakeknya memang belum benar-benar mati. Tapi dalam keadaan sekarat. Ia belum menemui ajalnya. Maka Arjuna datang menemui kakeknya membawa obat, makanan dan minuman. Namun Bisma sepertinya tidak mau menerimanya. Arjuna berkata pada Kakeknya agar sedikit mengurangi penderitaannya. Bisma tetap tidak membutuhkan obat itu. Bisma mengatakan tidak membutuhkan apa-apa lagi.
Bisma juga berkata bahwa air yang dibawa oleh Arjuna tidak bisa mengobati rasa hausnya karena Ibunya adalah Dewi Gangga. Namun Bisma meminta pada Arjuna untuk membuat mata air disamping tubuhnya agar Ibunya datang. Arjuna pun menembakkan anak busurnya ke tanah dan keluarlah mata air kemudian Dewi Gangga yaitu Ibu Bisma muncul untuk menemani anaknya yang sedang sekarat. Dewi Gangga pun menyuruh Arjuna pergi untuk melaksanakan kewajibannya.
Benar kata Dewi Gangga, Bisma tidak pernah merasakan kasih sayang. Selanjutnya Ibunya juga berkata bahwa itu adalah kesalahanya. Karena tidak pernah mengajarkan banyak hal. Dewi Gangga adalah simbol kemurnian. Ibunya berkata Bisma akan lahir kembali di Nirwana.
Sementara itu di markas Kurawa. Pangeran Duryodana memberikan sedikit pidato agar para Kesatrianya tidak menjadi lemah atas kematian Bisma yang Agung. Tapi keputusan memilih siapa menjadi panglimanya menjadi suatu kesalahan dan membuat Guru Drona dan anaknya Aswatama marah. Karena Duryodana lebih memilih Raja Angga Karna daripada Guru Drona, sehingga Guru itupun meninggalkan rapat istana.
Baca Juga :
- REVIEW MAHABARATA ANTV : ARJUNA MEMBUNUH BISMA YANG AGUNG (11 Nove 14 )
- REVIEW MAHABARATA ANTV : BISMA YANG AGUNG SUDAH MATI DIBUNUH SRIKANDI
Apakah Guru Drona yang pergi akan menjadi kelemahan bagi Pihak Kurawa? Padahal seharusnya memang Guru Drona yang pantas menjadi Panglima perang, bukan Raja Angga Karna. Apakah Guru Drona akan meninggalkan perang atau dia akan sama dengan Bisma segera memberikan kematiannya?
Baca Dulu Ini : REVIEW MAHABARATA ANTV : PANDAWA MENINGGALKAN KAKEKNYA BISMA SENDIRIAN DALAM KEADAAN SEKARAT (12 Nov 14)Widura meninggalkan Kakaknya Destrasta, dan Gandari Istrinya terjatuh pingsan. Mereka masih tidak percaya bahwa Bisma tewas. Begitu juga dengan Kunti yang hampir jatuh, tapi cepat ditangkap oleh anaknya Sadewa dan Sadela. Semua orang yang menyayangi Bisma merasakan kesedihan. Para Pandawa sendiri yang sudah dipersiapkan oleh Kakeknya tidak sanggup menahan penderitaan itu. Perang itu adalah kewajiban. Semua orang yang mati dalam perang, mereka semua juga akan menderita. Tapi benar kata Pancali bukan saatnya berduka. Jika seorang kesatria berduka, maka dalam perang selanjutnya ia akan mengalami kekalahan. Jadi tidak sepantasnya seorang kesatria terus dalam duka.
Kakeknya memang belum benar-benar mati. Tapi dalam keadaan sekarat. Ia belum menemui ajalnya. Maka Arjuna datang menemui kakeknya membawa obat, makanan dan minuman. Namun Bisma sepertinya tidak mau menerimanya. Arjuna berkata pada Kakeknya agar sedikit mengurangi penderitaannya. Bisma tetap tidak membutuhkan obat itu. Bisma mengatakan tidak membutuhkan apa-apa lagi.
Bisma juga berkata bahwa air yang dibawa oleh Arjuna tidak bisa mengobati rasa hausnya karena Ibunya adalah Dewi Gangga. Namun Bisma meminta pada Arjuna untuk membuat mata air disamping tubuhnya agar Ibunya datang. Arjuna pun menembakkan anak busurnya ke tanah dan keluarlah mata air kemudian Dewi Gangga yaitu Ibu Bisma muncul untuk menemani anaknya yang sedang sekarat. Dewi Gangga pun menyuruh Arjuna pergi untuk melaksanakan kewajibannya.
Benar kata Dewi Gangga, Bisma tidak pernah merasakan kasih sayang. Selanjutnya Ibunya juga berkata bahwa itu adalah kesalahanya. Karena tidak pernah mengajarkan banyak hal. Dewi Gangga adalah simbol kemurnian. Ibunya berkata Bisma akan lahir kembali di Nirwana.
Sementara itu di markas Kurawa. Pangeran Duryodana memberikan sedikit pidato agar para Kesatrianya tidak menjadi lemah atas kematian Bisma yang Agung. Tapi keputusan memilih siapa menjadi panglimanya menjadi suatu kesalahan dan membuat Guru Drona dan anaknya Aswatama marah. Karena Duryodana lebih memilih Raja Angga Karna daripada Guru Drona, sehingga Guru itupun meninggalkan rapat istana.
Baca Juga :
- REVIEW MAHABARATA ANTV : ARJUNA MEMBUNUH BISMA YANG AGUNG (11 Nove 14 )
- REVIEW MAHABARATA ANTV : BISMA YANG AGUNG SUDAH MATI DIBUNUH SRIKANDI
Apakah Guru Drona yang pergi akan menjadi kelemahan bagi Pihak Kurawa? Padahal seharusnya memang Guru Drona yang pantas menjadi Panglima perang, bukan Raja Angga Karna. Apakah Guru Drona akan meninggalkan perang atau dia akan sama dengan Bisma segera memberikan kematiannya?
0 Response to "REVIEW MAHABARATA ANTV : PERANG BARATAYUDA SETELAH TEWASNYA BISMA (13 Nov 2014)"
Post a Comment