Sinetron Si Doel anak Betawi memang layak lagi untuk diputar. Karena kami merasa sinetron ini memang pantas dan bermutu untuk dikonsumsi oleh dari berbagai kalangan. Selain menghibur juga memberikan manfaat pendidikan. Bahwa tidak selamanya orang kampung itu akan terus tinggal dikampung. Mereka juga dapat menjadi seorang Insiniur. Mereka juga dapat menjadi terkenal. Mereka juga dapat maju seperti orang yang tinggal di Kota.
img by youtube.com |
Itu alasan mengapa sinetron jadul ini secara terus-menerus selalu diputar di RCTI. Sinetron ini termasuk Legend lah untuk jenis hiburan. Selain ceritanya yang sudah legend, para pemainnya juga sudah menjadi aktor yang legend. Iya mereka layak mendapatkan title itu. Sebab mereka memang sudah mendedikasikan kehidupan mereka untuk seni menghibur masyarakat dengan ikhlas.
img by youtube |
Beda bangat memang dengan sinetron jaman sekarang. Terlalu banyak pemainnya yang lebay dan jalan ceritanya pun jauh dari masuk akal. Iya, karena mereka selalu berpatokan ratingnya tinggi. Bukan menjadikan hiburan tersebut sebagai cara untuk mengedukasi para pemirsa. Mungkin kalau dihitung dari berbagai banyak tayangan, paling yang termasuk dalam program berguna hanya beberapa saja. Itu pun kadang tidak banyak disukai permirsa dirumah. Mungkin itu juga kali iya, para pelaku seni dan kreatif malas untuk membuat sinetron yang mendidik. Lihat saja saat ini. Setiap stasiun Televisi berlomba membuat sinetron dan program-program seperti talk show yang memberikan inspirasi dan mendidik.
Semoga saja sinetron-sinetron yang seperti si Doel Anak betawi bermunculan. Sehingga tidak ada lagi yang jalan ceritanya selalu berhubungan dengan cinta melulu. Saling peluk. Bahkan di jam-jam tertentu yang banyak penontonnya adalah kebanyakan anak-anak sekolah. Iya, mereka secara tidak sengaja sudah memberikan kepada anak-anak yang masih seharusnya dalam tahap pembelajaran, tapi malah menonton acara peluk-pelukan. Jadi tidak heran kalau hari gini anak SD sudah berani peluk-pelukan di depan umum.
Sinetron Si Doel anak Betawi memang layak lagi untuk diputar. Karena kami merasa sinetron ini memang pantas dan bermutu untuk dikonsumsi oleh dari berbagai kalangan. Selain menghibur juga memberikan manfaat pendidikan. Bahwa tidak selamanya orang kampung itu akan terus tinggal dikampung. Mereka juga dapat menjadi seorang Insiniur. Mereka juga dapat menjadi terkenal. Mereka juga dapat maju seperti orang yang tinggal di Kota.
img by youtube.com |
Itu alasan mengapa sinetron jadul ini secara terus-menerus selalu diputar di RCTI. Sinetron ini termasuk Legend lah untuk jenis hiburan. Selain ceritanya yang sudah legend, para pemainnya juga sudah menjadi aktor yang legend. Iya mereka layak mendapatkan title itu. Sebab mereka memang sudah mendedikasikan kehidupan mereka untuk seni menghibur masyarakat dengan ikhlas.
img by youtube |
Beda bangat memang dengan sinetron jaman sekarang. Terlalu banyak pemainnya yang lebay dan jalan ceritanya pun jauh dari masuk akal. Iya, karena mereka selalu berpatokan ratingnya tinggi. Bukan menjadikan hiburan tersebut sebagai cara untuk mengedukasi para pemirsa. Mungkin kalau dihitung dari berbagai banyak tayangan, paling yang termasuk dalam program berguna hanya beberapa saja. Itu pun kadang tidak banyak disukai permirsa dirumah. Mungkin itu juga kali iya, para pelaku seni dan kreatif malas untuk membuat sinetron yang mendidik. Lihat saja saat ini. Setiap stasiun Televisi berlomba membuat sinetron dan program-program seperti talk show yang memberikan inspirasi dan mendidik.
Semoga saja sinetron-sinetron yang seperti si Doel Anak betawi bermunculan. Sehingga tidak ada lagi yang jalan ceritanya selalu berhubungan dengan cinta melulu. Saling peluk. Bahkan di jam-jam tertentu yang banyak penontonnya adalah kebanyakan anak-anak sekolah. Iya, mereka secara tidak sengaja sudah memberikan kepada anak-anak yang masih seharusnya dalam tahap pembelajaran, tapi malah menonton acara peluk-pelukan. Jadi tidak heran kalau hari gini anak SD sudah berani peluk-pelukan di depan umum.
0 Response to "Si Doel Anak Betawi - Kembali Ke Tayang di RCTI"
Post a Comment