Sangkuni memanggil Raja Ular Taksaka untuk bekerjasama dengan mereka. Ternyata Raja Ular tersebut langsung setuju untuk bergabung karena dia memang dendam pada Arjuna anak Pandu. Dia akan menjadi senjata sebagai anak panah dari Raja Angga. Semula Raja Karna tidak setuju, karena dia tidak menginginkan tipuan lagi. Tapi anda tahu lidah dari Sangkuni lebih pintar. Lagi-lagi dia harus menjinakkan Karna. Baginya kemenangan adalah kebenaran. Walau dengan cara apapun itu. Raja Ular Taksaka akan menjadi anak panah Raja Angga Karna dan ketika mengenai tubuh musuhnya, racunnya akan mengalir dan membunuhnya. Taksaka akan menjadi salah satu anak panah berisikan racun. Dia menyebut dirinya akan menjadi anak panah seperti senjata dewa lainnya.
Duel sebenarnya akan dimulai. Tidak ada tipuan, seperti permintaan Arjuna pada Krisna. Ditempat lain, Namun entah apa yang ada dalam pikiran Raja Angga hingga dia meneteskan air matanya. Apalagi Ibu kandungnya Kunti tiba-tiba ada disampingnya. Ratu Kunti meminta satu permitaan. Dia memberikan sebuah pisau. Entah apa maksudnya? Jadi dia meminta pada anak pertamanya mengakhiri hidupnya saat ini juga. Namun, Raja Angga dengan cepat merampas pisau itu. Tapi Karna berkata bahwa itu tidak akan berguna. Ia berkata bahwa dirinya adalah anak dari pengorbanan. Ia pun memohon pada pada Ibu Kunti agar mengijinkan anak-anaknya melaksanakan tugasnya.
Seorang Ibu harus merelakan dan tak dapat berbuat apa-apa melihat anak-anaknya saling membunuh. Sebelum Raja Angga meninggalkan Ratu Kunti berperang dia meminta setelah perang selesai dia akan mengatakan yang sebenarnya, menceritakan kisah sebenarnya. Bahwa dirinya adalah Anak pertamanya. Tapi Angga berkata dan berpikir bahwa dirinyalah yang akan mati. Maka dia meminta kalau dirinya yang mati. Agar dimakamkan dan dihormati sebagai saudara.
Perang Hari Ke Tujuh Belas :
Duel Pun dimulai. Mereka saling mengeluarkan kemampuan memanah. Raja Madra yang kusirnya terus menjatuhkan semangat Raja Angga. Raja Madra terus memberikan nasehat. Hingga dia pun diancam akan dibunuh. Dan berkata kepada Arjuna bahwa anak laki-laki yang dibawanya takut pada busurnya. Sampai Raja Angga pun turun karena semakin kesal pada Kusirnya. Saat dia turun, dia mengajak Arjuna agar turun juga dari Keretanya karena Arjuna mengatakan tidak mau melawan orang yang bertarung diatas tanah. Saat Arjuna hendak turun, Krisna menahannya dan berkata bahwa Rangga Angga sedang meminta perlindungan darinya. Entah apa maksudnya? Tunggu Ceritanya besok...
Sangkuni memanggil Raja Ular Taksaka untuk bekerjasama dengan mereka. Ternyata Raja Ular tersebut langsung setuju untuk bergabung karena dia memang dendam pada Arjuna anak Pandu. Dia akan menjadi senjata sebagai anak panah dari Raja Angga. Semula Raja Karna tidak setuju, karena dia tidak menginginkan tipuan lagi. Tapi anda tahu lidah dari Sangkuni lebih pintar. Lagi-lagi dia harus menjinakkan Karna. Baginya kemenangan adalah kebenaran. Walau dengan cara apapun itu. Raja Ular Taksaka akan menjadi anak panah Raja Angga Karna dan ketika mengenai tubuh musuhnya, racunnya akan mengalir dan membunuhnya. Taksaka akan menjadi salah satu anak panah berisikan racun. Dia menyebut dirinya akan menjadi anak panah seperti senjata dewa lainnya.
Duel sebenarnya akan dimulai. Tidak ada tipuan, seperti permintaan Arjuna pada Krisna. Ditempat lain, Namun entah apa yang ada dalam pikiran Raja Angga hingga dia meneteskan air matanya. Apalagi Ibu kandungnya Kunti tiba-tiba ada disampingnya. Ratu Kunti meminta satu permitaan. Dia memberikan sebuah pisau. Entah apa maksudnya? Jadi dia meminta pada anak pertamanya mengakhiri hidupnya saat ini juga. Namun, Raja Angga dengan cepat merampas pisau itu. Tapi Karna berkata bahwa itu tidak akan berguna. Ia berkata bahwa dirinya adalah anak dari pengorbanan. Ia pun memohon pada pada Ibu Kunti agar mengijinkan anak-anaknya melaksanakan tugasnya.
Seorang Ibu harus merelakan dan tak dapat berbuat apa-apa melihat anak-anaknya saling membunuh. Sebelum Raja Angga meninggalkan Ratu Kunti berperang dia meminta setelah perang selesai dia akan mengatakan yang sebenarnya, menceritakan kisah sebenarnya. Bahwa dirinya adalah Anak pertamanya. Tapi Angga berkata dan berpikir bahwa dirinyalah yang akan mati. Maka dia meminta kalau dirinya yang mati. Agar dimakamkan dan dihormati sebagai saudara.
Perang Hari Ke Tujuh Belas :
Duel Pun dimulai. Mereka saling mengeluarkan kemampuan memanah. Raja Madra yang kusirnya terus menjatuhkan semangat Raja Angga. Raja Madra terus memberikan nasehat. Hingga dia pun diancam akan dibunuh. Dan berkata kepada Arjuna bahwa anak laki-laki yang dibawanya takut pada busurnya. Sampai Raja Angga pun turun karena semakin kesal pada Kusirnya. Saat dia turun, dia mengajak Arjuna agar turun juga dari Keretanya karena Arjuna mengatakan tidak mau melawan orang yang bertarung diatas tanah. Saat Arjuna hendak turun, Krisna menahannya dan berkata bahwa Rangga Angga sedang meminta perlindungan darinya. Entah apa maksudnya? Tunggu Ceritanya besok...
0 Response to "REVIEW MAHABARATA ANTV : PERANG HARI KETUJUH BELAS"
Post a Comment