Kata Siapa Menulis itu mudah? ---------------->>>>>
Tanpa pikir panjang, enak aja mulut si kawan bilang begitu. Menulis itu mudah. Apalagi menulis sebuah artikel. Gila tuh anak. Saya sedikit kesal juga. Setelah membaca blog ini, dia berani mengeluarkan pernyataan yang tak bertanggung jawab.
"Tulisan gitu aja kau bangga.." katanya sambil mengernyitkan matanya. Bayangin aja, gimana turunnya percaya diriku di depan kawan-kawan. Sebagian lagi sih hanya diam, tidak bertutik. Aku sih tidak terlalu memikirkan kawan yang lain. Tapi si X ini lah yang mulutnya bocor, mengeluarkan pendapat yang tidak berdasar.
Dia tidak tahu bahwa menulis sebuah paragrap aja harus dalam posisi nyaman. Masih ingat dulu bro, ketika mulai ngeblog dan menulis sebuah artikel yang original susahnya minta ampun. Mulut si X dengan menantang mengatakan menulis itu gampang. Bilang blog saya tidak pantas dibanggakan. Tulisanku hanya berdasarkan dari yang kutonton dan kubaca. Lagian saya tidak membanggakan blog saya padanya. Namun perlu anda ketahui, sejelek apa pun blog iya tetap harus menjadi sebuah kebanggan buat kita. Dibanding yang tidak mempunyai blog sama sekali.
Maaf aku tidak bilang kawan saya ini bodoh. Oh tidak, dia pintar. Kalau masalah ngomongin apapun dia itu nyambung dan dapat memberikan pernyataan yang aktual dan terpercaya. Pemikirannya menarik, cukup cemerlang, dalam menanggapi isu-isu dengan baik. Wawasannya luas, mendengar dia menanggapi banyak hal seperti masalah politik, perkembangan media dan lainnya.
Oke! Pikirku. Jalan satu-satunya adalah dengan menantang dia. si X harus ditantang membuat sebuah artikel. Agar dia tahu bagaimana susahnya memulai menulis sebuah artikel. Belum tentu bagus dan menarik. Banyak orang bisa menulis, tapi bisa dimengerti itu juga susah. Biasanya yang saya alami menulis sebuah artikel paling sulit yaitu "memulai". Kadang ide sudah muncul di otak. Tapi memulainya bisa membuat kita jadi lupa dengan idenya. Lagi-lagi membuat satu paragrap pun harus kandas. Dalam satu jam pun menulis satu paragrap akan sulit terlakasana.
Baca Juga :
Jadilah si X menerima tantanganku dengan taruhan Makan Mie Aceh. Dia hanya saya tantang menulis artikel 200 kata dalam 2 jam. Tentunya harus saya lihat donk. Kalau tidak diperhatikan, copy paste pula dia.
1 jam pertama saya lihat masih 2 kalimat. Mulai deh, dia mengeluarkan alasan-alasan tidak masuk akal. Bilang lagi tidak mod lah. Lagi laparlah. Padahal baru saja makan siang. Setengah jam kemudian, kawan itu pun menyerah. Mengangkat bendera putih.
Rasain kau! pikirku. Jadi jangan asal bilang menulis itu mudah. Mudah memang bila sudah terbiasa. Yang kerjaannya sebagai penulis saja tidak berani mengatakan 100 % mudah dan selalu pasti ada kendala dalam menulis.
Tanpa pikir panjang, enak aja mulut si kawan bilang begitu. Menulis itu mudah. Apalagi menulis sebuah artikel. Gila tuh anak. Saya sedikit kesal juga. Setelah membaca blog ini, dia berani mengeluarkan pernyataan yang tak bertanggung jawab.
"Tulisan gitu aja kau bangga.." katanya sambil mengernyitkan matanya. Bayangin aja, gimana turunnya percaya diriku di depan kawan-kawan. Sebagian lagi sih hanya diam, tidak bertutik. Aku sih tidak terlalu memikirkan kawan yang lain. Tapi si X ini lah yang mulutnya bocor, mengeluarkan pendapat yang tidak berdasar.
Dia tidak tahu bahwa menulis sebuah paragrap aja harus dalam posisi nyaman. Masih ingat dulu bro, ketika mulai ngeblog dan menulis sebuah artikel yang original susahnya minta ampun. Mulut si X dengan menantang mengatakan menulis itu gampang. Bilang blog saya tidak pantas dibanggakan. Tulisanku hanya berdasarkan dari yang kutonton dan kubaca. Lagian saya tidak membanggakan blog saya padanya. Namun perlu anda ketahui, sejelek apa pun blog iya tetap harus menjadi sebuah kebanggan buat kita. Dibanding yang tidak mempunyai blog sama sekali.
Maaf aku tidak bilang kawan saya ini bodoh. Oh tidak, dia pintar. Kalau masalah ngomongin apapun dia itu nyambung dan dapat memberikan pernyataan yang aktual dan terpercaya. Pemikirannya menarik, cukup cemerlang, dalam menanggapi isu-isu dengan baik. Wawasannya luas, mendengar dia menanggapi banyak hal seperti masalah politik, perkembangan media dan lainnya.
Oke! Pikirku. Jalan satu-satunya adalah dengan menantang dia. si X harus ditantang membuat sebuah artikel. Agar dia tahu bagaimana susahnya memulai menulis sebuah artikel. Belum tentu bagus dan menarik. Banyak orang bisa menulis, tapi bisa dimengerti itu juga susah. Biasanya yang saya alami menulis sebuah artikel paling sulit yaitu "memulai". Kadang ide sudah muncul di otak. Tapi memulainya bisa membuat kita jadi lupa dengan idenya. Lagi-lagi membuat satu paragrap pun harus kandas. Dalam satu jam pun menulis satu paragrap akan sulit terlakasana.
Baca Juga :
- Pembaca adalah Raja
- Susah Mudahnya Mencari Ide dan Tips Menulis
- Syarat Utama Mendaftar Google Adsense
- Terimakasih VivaLog
- Tips Bagaimana Signature Email Mendatangkan Pengunjung
Jadilah si X menerima tantanganku dengan taruhan Makan Mie Aceh. Dia hanya saya tantang menulis artikel 200 kata dalam 2 jam. Tentunya harus saya lihat donk. Kalau tidak diperhatikan, copy paste pula dia.
1 jam pertama saya lihat masih 2 kalimat. Mulai deh, dia mengeluarkan alasan-alasan tidak masuk akal. Bilang lagi tidak mod lah. Lagi laparlah. Padahal baru saja makan siang. Setengah jam kemudian, kawan itu pun menyerah. Mengangkat bendera putih.
Rasain kau! pikirku. Jadi jangan asal bilang menulis itu mudah. Mudah memang bila sudah terbiasa. Yang kerjaannya sebagai penulis saja tidak berani mengatakan 100 % mudah dan selalu pasti ada kendala dalam menulis.
Kata Siapa Menulis itu mudah? ---------------->>>>>
Tanpa pikir panjang, enak aja mulut si kawan bilang begitu. Menulis itu mudah. Apalagi menulis sebuah artikel. Gila tuh anak. Saya sedikit kesal juga. Setelah membaca blog ini, dia berani mengeluarkan pernyataan yang tak bertanggung jawab.
"Tulisan gitu aja kau bangga.." katanya sambil mengernyitkan matanya. Bayangin aja, gimana turunnya percaya diriku di depan kawan-kawan. Sebagian lagi sih hanya diam, tidak bertutik. Aku sih tidak terlalu memikirkan kawan yang lain. Tapi si X ini lah yang mulutnya bocor, mengeluarkan pendapat yang tidak berdasar.
Dia tidak tahu bahwa menulis sebuah paragrap aja harus dalam posisi nyaman. Masih ingat dulu bro, ketika mulai ngeblog dan menulis sebuah artikel yang original susahnya minta ampun. Mulut si X dengan menantang mengatakan menulis itu gampang. Bilang blog saya tidak pantas dibanggakan. Tulisanku hanya berdasarkan dari yang kutonton dan kubaca. Lagian saya tidak membanggakan blog saya padanya. Namun perlu anda ketahui, sejelek apa pun blog iya tetap harus menjadi sebuah kebanggan buat kita. Dibanding yang tidak mempunyai blog sama sekali.
Maaf aku tidak bilang kawan saya ini bodoh. Oh tidak, dia pintar. Kalau masalah ngomongin apapun dia itu nyambung dan dapat memberikan pernyataan yang aktual dan terpercaya. Pemikirannya menarik, cukup cemerlang, dalam menanggapi isu-isu dengan baik. Wawasannya luas, mendengar dia menanggapi banyak hal seperti masalah politik, perkembangan media dan lainnya.
Oke! Pikirku. Jalan satu-satunya adalah dengan menantang dia. si X harus ditantang membuat sebuah artikel. Agar dia tahu bagaimana susahnya memulai menulis sebuah artikel. Belum tentu bagus dan menarik. Banyak orang bisa menulis, tapi bisa dimengerti itu juga susah. Biasanya yang saya alami menulis sebuah artikel paling sulit yaitu "memulai". Kadang ide sudah muncul di otak. Tapi memulainya bisa membuat kita jadi lupa dengan idenya. Lagi-lagi membuat satu paragrap pun harus kandas. Dalam satu jam pun menulis satu paragrap akan sulit terlakasana.
Baca Juga :
Jadilah si X menerima tantanganku dengan taruhan Makan Mie Aceh. Dia hanya saya tantang menulis artikel 200 kata dalam 2 jam. Tentunya harus saya lihat donk. Kalau tidak diperhatikan, copy paste pula dia.
1 jam pertama saya lihat masih 2 kalimat. Mulai deh, dia mengeluarkan alasan-alasan tidak masuk akal. Bilang lagi tidak mod lah. Lagi laparlah. Padahal baru saja makan siang. Setengah jam kemudian, kawan itu pun menyerah. Mengangkat bendera putih.
Rasain kau! pikirku. Jadi jangan asal bilang menulis itu mudah. Mudah memang bila sudah terbiasa. Yang kerjaannya sebagai penulis saja tidak berani mengatakan 100 % mudah dan selalu pasti ada kendala dalam menulis.
Tanpa pikir panjang, enak aja mulut si kawan bilang begitu. Menulis itu mudah. Apalagi menulis sebuah artikel. Gila tuh anak. Saya sedikit kesal juga. Setelah membaca blog ini, dia berani mengeluarkan pernyataan yang tak bertanggung jawab.
"Tulisan gitu aja kau bangga.." katanya sambil mengernyitkan matanya. Bayangin aja, gimana turunnya percaya diriku di depan kawan-kawan. Sebagian lagi sih hanya diam, tidak bertutik. Aku sih tidak terlalu memikirkan kawan yang lain. Tapi si X ini lah yang mulutnya bocor, mengeluarkan pendapat yang tidak berdasar.
Dia tidak tahu bahwa menulis sebuah paragrap aja harus dalam posisi nyaman. Masih ingat dulu bro, ketika mulai ngeblog dan menulis sebuah artikel yang original susahnya minta ampun. Mulut si X dengan menantang mengatakan menulis itu gampang. Bilang blog saya tidak pantas dibanggakan. Tulisanku hanya berdasarkan dari yang kutonton dan kubaca. Lagian saya tidak membanggakan blog saya padanya. Namun perlu anda ketahui, sejelek apa pun blog iya tetap harus menjadi sebuah kebanggan buat kita. Dibanding yang tidak mempunyai blog sama sekali.
Maaf aku tidak bilang kawan saya ini bodoh. Oh tidak, dia pintar. Kalau masalah ngomongin apapun dia itu nyambung dan dapat memberikan pernyataan yang aktual dan terpercaya. Pemikirannya menarik, cukup cemerlang, dalam menanggapi isu-isu dengan baik. Wawasannya luas, mendengar dia menanggapi banyak hal seperti masalah politik, perkembangan media dan lainnya.
Oke! Pikirku. Jalan satu-satunya adalah dengan menantang dia. si X harus ditantang membuat sebuah artikel. Agar dia tahu bagaimana susahnya memulai menulis sebuah artikel. Belum tentu bagus dan menarik. Banyak orang bisa menulis, tapi bisa dimengerti itu juga susah. Biasanya yang saya alami menulis sebuah artikel paling sulit yaitu "memulai". Kadang ide sudah muncul di otak. Tapi memulainya bisa membuat kita jadi lupa dengan idenya. Lagi-lagi membuat satu paragrap pun harus kandas. Dalam satu jam pun menulis satu paragrap akan sulit terlakasana.
Baca Juga :
- Pembaca adalah Raja
- Susah Mudahnya Mencari Ide dan Tips Menulis
- Syarat Utama Mendaftar Google Adsense
- Terimakasih VivaLog
- Tips Bagaimana Signature Email Mendatangkan Pengunjung
Jadilah si X menerima tantanganku dengan taruhan Makan Mie Aceh. Dia hanya saya tantang menulis artikel 200 kata dalam 2 jam. Tentunya harus saya lihat donk. Kalau tidak diperhatikan, copy paste pula dia.
1 jam pertama saya lihat masih 2 kalimat. Mulai deh, dia mengeluarkan alasan-alasan tidak masuk akal. Bilang lagi tidak mod lah. Lagi laparlah. Padahal baru saja makan siang. Setengah jam kemudian, kawan itu pun menyerah. Mengangkat bendera putih.
Rasain kau! pikirku. Jadi jangan asal bilang menulis itu mudah. Mudah memang bila sudah terbiasa. Yang kerjaannya sebagai penulis saja tidak berani mengatakan 100 % mudah dan selalu pasti ada kendala dalam menulis.
0 Response to "Kata Siapa Menulis itu mudah?"
Post a Comment