sumber poto : id.berita.yahoo.com |
"Meski berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang kurang, Raeni tetap bersemangat dan mampu menunjukkan prestasinya. Sampai saat ini Unnes menyediakan 26 persen dari jumlah kursi yang dimilikinya untuk mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Kami sangat bangga dengan apa yang diraih Raeni," kata Fathur Rokhman.(dikutip dari merdeka.com)
Senang betul lah orang tua anak ini iya.
Dikutip dari Merdeka.com, seorang orang tua yang berprofesi sebagai tukang
becak bisa menyekolahkan putrinya yang bernama Raeni walaupun dengan
beasiswa. Beruntung benar gadis cantik ini. Dengan beasiswa yang
diterimanya, dia tidak main-main dan benar mengemban tugas itu.
Banyak
anak yang menerima beasiswa tapi menggunakannya tidak benar. Namun
Raeni memanfaatkannya dengan sangat baik. Sehingga dia bisa luls dari
Inoversitas Negeri Semarang (Unes) dengan IPK 3,96 (Sumlade). Bayangkan
saja, dia tidak malu datang ke acara wisuda diantar bapaknya naik
becak. Merinding aku membacanya. Anak yang betul berterimakasih pada orang
tuanya. Gadis yang tidak malu dengan kondisi yang dialaminya.Dia tetap
semangat untuk merubah nasib keluarganya. Tekadnya sekuat baja agar bisa
menikmati masa depan yang lebih baik dan membahagiakan orang tuanya.
Mugiono, ayahnya hanya bisa mendukung putrinya yang bercita-cita
menjadi seorang guru.Yang pasti dia tidak mau hidup dalam kemiskinan. Dia
berani untuk merubah hidupnya. Kita berharap semakin banyak anak-anak muda
sekarang yang serius untuk merubag kehidupannya. Tidak hanya menyalahkan
orang tuanya sudah miskin dari lahir. Menyalahkan diri sendiri lahir
diantara keluarga miskin, jadi tidak ada jalan untuk bisa merubahnya.
Buktinya begitu banyak miliader (orang sukses) tidak semua dulunya orang
kaya. Namun dengan perjuangannya,usahanya tidak sia-sia.Saya sudah bertekad
untuk merubah nasib keluargaku agar lebih sejahtera. Sering-seringlah membaca
kisah ispiratif dari mereka sudah berhasil.
Referensi : Merdeka.com &Yahoo
sumber poto : id.berita.yahoo.com |
"Meski berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang kurang, Raeni tetap bersemangat dan mampu menunjukkan prestasinya. Sampai saat ini Unnes menyediakan 26 persen dari jumlah kursi yang dimilikinya untuk mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Kami sangat bangga dengan apa yang diraih Raeni," kata Fathur Rokhman.(dikutip dari merdeka.com)
Senang betul lah orang tua anak ini iya.
Dikutip dari Merdeka.com, seorang orang tua yang berprofesi sebagai tukang
becak bisa menyekolahkan putrinya yang bernama Raeni walaupun dengan
beasiswa. Beruntung benar gadis cantik ini. Dengan beasiswa yang
diterimanya, dia tidak main-main dan benar mengemban tugas itu.
Banyak
anak yang menerima beasiswa tapi menggunakannya tidak benar. Namun
Raeni memanfaatkannya dengan sangat baik. Sehingga dia bisa luls dari
Inoversitas Negeri Semarang (Unes) dengan IPK 3,96 (Sumlade). Bayangkan
saja, dia tidak malu datang ke acara wisuda diantar bapaknya naik
becak. Merinding aku membacanya. Anak yang betul berterimakasih pada orang
tuanya. Gadis yang tidak malu dengan kondisi yang dialaminya.Dia tetap
semangat untuk merubah nasib keluarganya. Tekadnya sekuat baja agar bisa
menikmati masa depan yang lebih baik dan membahagiakan orang tuanya.
Mugiono, ayahnya hanya bisa mendukung putrinya yang bercita-cita
menjadi seorang guru.Yang pasti dia tidak mau hidup dalam kemiskinan. Dia
berani untuk merubah hidupnya. Kita berharap semakin banyak anak-anak muda
sekarang yang serius untuk merubag kehidupannya. Tidak hanya menyalahkan
orang tuanya sudah miskin dari lahir. Menyalahkan diri sendiri lahir
diantara keluarga miskin, jadi tidak ada jalan untuk bisa merubahnya.
Buktinya begitu banyak miliader (orang sukses) tidak semua dulunya orang
kaya. Namun dengan perjuangannya,usahanya tidak sia-sia.Saya sudah bertekad
untuk merubah nasib keluargaku agar lebih sejahtera. Sering-seringlah membaca
kisah ispiratif dari mereka sudah berhasil.
Referensi : Merdeka.com &Yahoo
0 Response to "Kisah Sukses anak tukang becak lulus dengan IPK 3,96 di Unnes"
Post a Comment